Een Sukaesih,
penderita lumpuh di seluruh tubuh asal Sumedang, Jawa Barat, meraih penghargaan
khusus Liputan 6 Award 2013. Een adalah guru tanpa pamrih yang mengajari
anak-anak di rumahnya yang sederhana.
Dalam acara
yang digelar di Gedung Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2013), Een menerima
penghargaan khusus Liputan 6 Award karena dedikasinya sebagai anak bangsa yang
memberikan pengaruh terhadap kemajuan bangsa. Penghargaan diberikan Ketua Umum
Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, yang juga Mantan Wakil Presiden itu.
Jusuf Kalla sekaligus didaulat sebagai ketua tim juri dengan anggota antara
lain Komaruddin Hidayat, Daniel Dhakidae dan Yenny Wahid."Semoga
penghargaan ini bisa memberikan motiviasi bagi semua, khususnya bagi
saya," kata Een yang terbaring di atas tempat tidur saat menerima
penghargaan.
Een menerima
penghargaan didampingi anak didiknya yang terus mendampingi sejak dari rumahnya
di Sumedang, Jawa Barat. Meski menderita lumpuh di seluruh tubuh, kecuali mulut
dan mata, een adalah sosok guru tanpa tanda jasa. Ia menyisihkan 25 kandidat
untuk 5 lima kategori, yakni inovasi, kemanusiaan, pendidikan, pemberdayaan
masyarakat dan lingkungan hidup.
Een lulus
sekolah pendidikan guru dan d3 IKIP Bandung jurusan Bimbingan dan Konseling, 28
tahun lalu. Namun kelumpuhan menghapuskan impiannya. Ia gagal menjadi guru dan
pegawai negeri sipil (PNS). Meski lumpuh dan divonis hidup tidak lama lagi,
jiwa Een tetap menggelora. Sakit bukanlah penghalang, ia tetap mendedikasikan
diri mengajar calon-calon pemimpin bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar