Selasa, Maret 29, 2016

Metode dan Teknik Mengajar (Holistic Learning Method) diambil dari Sirah Rasulullah SAW.

               Oleh : Muharil.S.Pd

Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods' yang diambil dari Sirah Rasulullah SAW. Inilah 20 metode tersebut :

1. Learning conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung);

2. Active interaction (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengahpenjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);

3. Applied-learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);

4. Scanning and levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);

5. Discussion and feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);

6. Story telling (bercerita);

7. Analogy and case study (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan);

8. Teaching and Motivating (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi);
10. Picture and graph technology (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan);

11. Reasoning and argumentation (mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa);

12. Self reflection (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran);

13. Affirmation and repetition (pengulangan kalimat dan ucapan nama);

14. Focus and point basis ( menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjaganya dari lupa);

15. Question and answer method (teknik bertanya untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya);

16. Guessing with question (penting untuk memperkuat pemahaman dan memperbesar keingintahuan);

17. Encouraging student to ask (guru memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berani mengajukan pertanyaan : bertanya dapat menghapus kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran dan menjadi alat evaluasi guru atas cara penyampaian pelajarannya);

18. Wisdom in answering question (menyikapi orang-orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya;menyikapi si penyanya dengan sikap yang bermanfaat baginya);

19. Commenting on student answer (memberikan komentar terhadap jawaban siswa);

20. Honesty (seorang guru harus menanamkan sikap mulia berani mengakui ketidaktahuan ke dalam diri siswanya. ucapan 'aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu')

Senin, Maret 28, 2016

'Mustafa' Guru dan pelatih Sukses

Mungkin anda mengira seorang pelatih sepakbola memang awalnya sengaja memilih karier sebagai seorang ahli taktik, maka Anda salah besar. Beberapa di antara mereka seharusnya memiliki profesi berbeda saat ini.

Beberapa nama di bawah ini yang telah dirangkum oleh muharilsport dari berbagai sumber,  sebelum sukses menjadi pelatih seperti sekarang sempat mencicipi profesi sebagai guru olahraga.

1.Rinus Michels

Pelatih yang mempunyai julukan "Sphinx" ini sukses mengantarkan timnas Belanda yang diawaki Johan Cruyff dan kawan-kawan menjadi runner up Piala Dunia 1974 dan mengantarkan Marco Van Basten dan kawan-kawan juara Piala Eropa 1988. Ia merupakan pencetus gaya bermain Total Football atau Totaal Voetball.

Sebelum memulai kariernya dengan menangani Ajax Amsterdam pada 1965, Rinus Michels pernah berprofesi sebagai guru. Ia mengajar olah raga di sekolah khusus bagi penderita tuna rungu.

2. Guus Hiddink

Pelatih yang mengantarkan Korea Selatan menjadi negara Asia pertama yang menjadi semifinalis Piala Dunia pada tahun 2002 ini memulai karir kepelatihannya sebagai Asisten Manajer De Graafschap dan PSV Eindhoven pada awal 1980-an. Namun sebelumnya ia pernah menjadi guru olahraga di sekolah bagi anak-anak bermasalah.

Guus Hiddink, pernah jadi guru bagi anak-anak bermasalah kriminal

"Dahulu saya berurusa dengan anak-anak dengan latar belakang kehidupan nan keras. Beberapa dari mereka adalah pelaku tindakan kriminal. Saat menangani tim sepakbola, saya kerap bergurau, saya masih seperti sedang menangani anak-anak bermasalah itu," ujarnya

3. Louis van Gaal

Kariernya sebagai pemain tidak istimewa. Namun sebagai pelatih, pria yang kini menjabat sebagai pelatih timnas Belanda ini sudah merengkuh berbagai gelar di level domestik maupun internasional. Van Gaal pernah menjuarai liga di negara berbeda yaitu Eredivisie bersama Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar, Bundesliga Bersama Bayern Muenchen dan La Liga bersama FC Barcelona. Ia pun pernah menjuarai Liga Champions bersama Ajax Amsterdam tahun 1995.

Louis van Gaal identik dengan ciri khas guru olahraga: peluit saat melatih

Satu hal yang membuat van Gaal disegani anak buahnya adalah fakta bahwa dia adalah mantan guru olahraga. Rekan-rekan kerjanya menyebut gaya melatih Van Gaal amat mirip dengan guru olahraga, yang kerap berteriak dan sering menggunakan peluiit.

4. Roy Hodgson

Roy Hodgson, mantan guru yang kini menjadi pelatih tim nasional Inggris.
Roy Hodgson yang kini melatih tim nasional Inggris merupakan salah satu pelatih tersukses di Inggris. Ia pernah menjadi guru olahraga di sekolah Alleyn School yang terletak di London Selatan.

5. Jose Mourinho


Trofi Liga Champions dan sederet gelar domestik merupakan prestasi yang pernah diraih Jose Mourinho sebagai pelatih. Tidak seperti kebanyakan pelatih, Mou tak punya karier gemilang sebagai pesepakbola profesional. Konon kelihaiannya sebagai peracik strategi justru dipengaruhi latar belakangnya sebagai guru olahraga. Ia sempat menjadi guru di beberapa sekolah sebelum mengambil kursus kepelatihan sepakbola.

Siapa sangka, pelatih sesukses Jose Mourinho ternyata dulunya hanya seorang guru olahraga

Hingga saat ini, Mourinho dikenal sebagai pelatih yang amat pintar memadukan teori olahraga dengan teknik motivasi dan psikologi. Tidak ada yang menyangsikan kehebatan peraih 3 gelar Liga Champions bersama 3 klub berbeda ini.

6. Mustafa.S.Pd




Mustafa guru di Sekolah dasar  Gigieng kabupaten pidie Aceh Indonesia.tidak kalah tenar nya dengan nama nama pelatih diatas.beliau adalah potret guru yang sukses menjadi guru dan juga sebagai pelatih.. Ditangan kreatif Mustafa berhasil mendidik pemain ssb yang berprestasi dan mengharumkan nama daerah nya..Meskipun sudah jadi guru dan sebagai pelatih,Mustafa tidak pernah bosan dalam menuntut ilmu. Sekarang mustafa tercatat sebagai mahasiswa tahap akhir yang sedang menyelesaikan studi nya di pasca sarjana universitas Syiah Kuala pada program studi Magister Pendidikan Olahraga. Kedisiplinan beliau dalam mengatur waktu dalam mengajar,melatih sepak bola di ssb kabupaten pidie dan juga sempat melanjutkan studi S2, patut jadi panutan.semoga kedepannya banyak guru guru yang bisa  mengambil teladan dari pak mustafa

Kamis, Maret 03, 2016

Wong Fei Hung Sang Legenda Kungfu yang Beragama Muslim

Oleh :
Muharil.S.Pd

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film “Once Upon A Time in China”.


Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?
Wong Fei Hung adalah seorang ulama, ahli pengobatan, dan ahli beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China.
Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan komunis di China.
Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais.
Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.
Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu).
Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong).
Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi.
Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung.
Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.
Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu.
Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.
Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan.
Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh.
Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.
Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas.
Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya.
Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.
Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya.
Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan jurus “Tendangan Tanpa Bayangan” yang legendaris.
Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.
Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea).
Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.
Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju.
Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus “Cakar Macan” dan jurus “Sembilan Pukulan Khusus”.
Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata.
Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.
Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan.
Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek.
Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri.
Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat.
Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka.
Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.
Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid.
Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI Jakarta, Muharilsport. - Illiza Sa`aduddin Djamal, SE mantan walikota B...