Senin, Oktober 31, 2016

Pejuang Olahraga patut diperjuangkan ( Pilwalkot Banda Aceh)


Pejuang Olahraga atau orang yang cinta kepada olahraga, selalu memperjuangkan berpartisipasi di semua ajang olahraga.baik itu pengembangan, pembudayaan dan peningkatan prestasi olahraga.

Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi dan kotanya para raja raja yang masyhur,yang dikenal sebagai kota Madani.kota yang aman dan nyaman bagi para rakyat dan tamu yang berkunjung.. kota banda  Aceh sebagai kota Madani juga dikenal  kota yang mengembangkan olahraga islami( olahraga yang berlandaskan syariat Islam).
Seiring berjalan nya waktu kota Banda Aceh tumbuh dan semakin berkembang.pemimpin pun terus silih berganti. Terdengar kabar 2017 kota Banda Aceh akan melakukan pemilihan pemimpin nya lagi sebagai raja yang akan membawa kejayaan kota Madani seperti masa lampau.. dimasa kerajaan Iskandar muda Aceh sudah terkenal dengan kejayaan di bidang olahraga Nya.. dan harapan ke depan untuk semua  rakyat Banda Aceh agar memilih pemimpin yang memperjuangkan olahraga di Kota Banda Aceh  tetap berjaya dan berprestasi.

Minggu, Oktober 02, 2016

Pengembangan dan Pembudayaan Olahraga tidak masuk Program Unggulan 6 calon Gubernur Aceh







Yang di prediksi Vs Yang beprestasi ( Kontingen PON XIX Provinsi Aceh)

Kontingen Aceh berhasil memecahkan rekor dalam perolehan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat. Pada ajang multieven ini, duta Tanah Rencong mendulang 8 medali emas, 7 perak, dan 9 perunggu. Raihan ini melewati target yang ditetapkan KONI Aceh yaitu tujuh medali emas.
Bagi Aceh, ini merupakan prestasi mengesankan sepanjang sejarah pelaksanaan PON sejak pertama pada 9-12 September 1948 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah. Pasalnya, atlet Aceh sukses menumbangkan rekor yang bertahan selama 27 tahun.
Seperti diketahui, dari 13 kali PON sebelumnya, wakil Aceh pernah mencatat hasil memuaskan pada PON 1989 di Jakarta. Ketika itu, Tanah Rencong berhasil mengumpulkan 7 medali emas, 2 perak, dan 9 perunggu. Sehingga sukses menembus peringkat 15 besar.
Akhirnya, prestasi 27 tahberpressebut berhasil dilewati anak-anak muda Aceh saat tampil di Tanah Legenda Jawa Barat. Rekor iitu pecah seusai cabang tarung derajat menyumbang dua emas, angkat besi (2), serta atletik, terjun payung, kempo, dan panahan masing-masing satu emas. Hingga tadi malam, Aceh berada di peringkat 17 dalam daftar peroleh medali sementara PON XIX.
Di Solo, atlet Aceh tak ikut dan berlanjut absen saat PON 1951 di Jakarta, 1953 di Medan dan 1957 di Makassar. Tanah Rencong tampil perdana pada PON 1961 di Jawa Barat dengan meraih 2 perak dan 1 perunggu.
Lalu, PON 1965 yang dijadwalkan di Jakarta, tapi batal akibat peristiwa G30S/PKI. Prestasi Aceh pada PON 1969 di Jawa Timur justru menurun yang hanya meraih 2 perunggu. Aceh akhirnya meraih 2 emas, 1 perak dan 6 perunggu pada PON 1973 di Jakarta. Kemudian, prestasi menurun lagi pada PON 1977 di Jakarta dengan meraih 1 perak dan 7 perunggu. Pada PON 1981 di Jakarta berhasil meraih 1 emas, 3 perak, dan 3 perunggu

Namun yang paling menarik pada PON XIX Jawa barat terjadi pada kontingen PON Aceh yaitu yang awalnya Atlet dari cabang cabang olahraga prioritas sudah diprediksi akan mendulang emas dirancang PON ke XIX ini tidak sesuai dengan harapan dan prediksi Pemerintah Aceh. Harapan dan kenyataan yang berbanding terbalik ketika pon berakhir ternyata Atlet yang membawa pulang emas adalah Atlet dari cabang olahraga yang tidak masuk dalam prediksi dan prioritas, yang menarik nya lagi adanya perbedaan jadwal Training center (TC) dan masa Tc yang hanya satu bulan pada saat masuk PELATDA ..Atlet dari cabang olahraga yang tidak berprestasi pada saat ajang PRa PON terkesan di anak tirikan. Namun kenyataan berbanding terbalik yang seharusnya berprestasi tidak membawa hasil apa apa.. yang berprestasi adalah yang tidak berprestasiadalah yang tidak dipredi
ksi

Peusijuk Mahasiswa MPO Unsyiah 2016

Peusijuk atau tepung tawari sekaligus pembacaan doa kepada mahasiswa baru Magister Pendidikan Olahraga unsyiah angkatan 2016 dilapangan Carlos Lhoknga. Acara yang berlangsung khidmat langsung dihadiri oleh Direktur Pasca Sarjana Unsyiah. selain acara Peusijuk mahasiswa baru juga berlangsung acara pelantikan ketua dan pengurus Himpunan Mahasiswa Magister Pendidikan Olahraga (HIMAPO) yang dilantik olah bapak Dr.Saifuddin.M.Pd..  kemudian yang paling menarik lagi kegiatan tanding bola  antar leting, anak baru dan alumni MPO yang menjadi agenda tahunan untuk mengeratkan tali silaturrahmi antara alumni mahasiswa baru,dosen beserta staf MPO dimana pun berada..setelah tanding bola berlangsung juga makan bersama  tradisi MPO yaitu kuah Beulangong.


Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI Jakarta, Muharilsport. - Illiza Sa`aduddin Djamal, SE mantan walikota B...