Kamis, September 27, 2018

PERPANI Aceh melalui Pusat Pendidikan dan Pelatih Panahan  (Pusdiklat) mengadakan  Pelatih Panahan Tingkat Lanjutan (Tahun 2018di Grand Aceh Syariah Hotel dan Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh (Foto: MSport/ Humas Perpani)


Rabu, September 26, 2018

Pengprov PERPANI Aceh Adakan Pelatih Panahan Tingkat Lanjutan Tahun 2018

PERPANI Aceh melalui Pusat Pendidikan dan Pelatih Panahan  (Pusdiklat) mengadakan  Pelatih Panahanan  Tingkat Lanjutan (Tahun 2018di Grand Aceh Syariah Hotel dan Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh (Foto: Mspor/ Humas Perpani)



Pengprov PERPANI Aceh melalui Pusat Pendidikan dan Pelatih Panahanan PENGPROV PERPANI Aceh (Pusdiklat Perpani) mengadakan  Pelatih Panahanan  Pelatih Panahan Tingkat Lanjutan  Tahun 2018 di Grand Aceh Syariah Hotel dan Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh. Kegiatan ini berlangsung 27- 29 September 2018.

Dr.Nyak Amir selaku Ketua Pengprov Perpani Aceh mengatakan, tujuan dari diselenggarakan Pelatihan Panahan Tingkat Lanjutan adalah agar para Panahan Aceh punya daya kreatifitas yang tinggi dalam melatih .

“Tujuannya ya bagaimana membentuk mental para Pelatih Panahan ini agar punya daya kreatifitas yang tinggi dalam mengembangkan sistem Kepelatihan,” ujarnya di lokasi, kamis (27/9/2018). Ketua Pengprov Perpani Aceh, dengan  Pelatihan Panahan Tingkat Lanjutan ini juga ingin membentuk  Pelatih Panahan yang profesional dan berkualitas. Sebab, kemahiran dan kepintaran Pelatih Panahan sangat menentukan keberlangsungan masa depan dan prestasi Panahan Provinsi Aceh

Sementara itu, Pembina dan sesepuh panahan aceh Dr.Saifuddin,M.Pd mengatakan,panahan adalah salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia dalam setiap kejuaraan baik single event maupun multi event yang memiliki potensi cukup tinggi untuk mendulang medali pada berbagai ajang baik regional, Asia, dunia bahkan ke tingkat Olimpiade. “Pelatihan seperti ini selain untuk menambah tenaga pelatih baru, juga mampu meningkatkan kemampuan tenaga pelatih yg sudah ada dan secara langsung akan mempengaruhi perkembangan olahraga panahan di tanah air yang tentunya akan berdampak pada peningkatkan prestasi atlet panahan Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Kemenpora mendukung penuh penyelenggaraan pelatihan pelatih panahan bekerjasama dengan PERPANI Aceh. Pelatihan diikuti oleh 50 orang pelatih utusan dari Pengda/Pengkab/Pengkot/dan Club se Aceh yang akan diselenggarakan pada 27 hingga 29 Juli 2018 di Grand Aceh Hotel dan Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.“Pelatihan seperti ini memiliki nilai strategis bagi perkembangan prestasi olahraga panahan di Indonesia ke depan,” tegasnya

Dalam rangka meningkatkan sumberdaya pelatih, pemerintah secara serius melalui Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kementrian Pemuda dan Olahraga RI  bahkan telah menyiapkan anggaran bagi pelatih yang ingin meningkatkan level sertifikasinya ke luar negri. “Saat ini kami telah mengirimkan beberapa tenaga pelatih dan wasit untuk meningkatkan level sertifikatnya keluar negri, diantaranya ke Korea Selatan” 

Penulis :MSport





Senin, September 24, 2018

Pelatihan Pelatih,Instruktur Dan Tenaga Keolahragaan Nasional






Tata Cara Pendaftaran :
1.Unduh dan Isi Format biodata  di link dibawah ini :

https://drive.google.com/file/d/1C5C7qBWiFNrW9Oqd27syPAy6fK4MTAPo/view?usp=drivesdk

Dan :
https://drive.google.com/file/d/1sQ3VAoQdJDKE8tR6HtKImnjkD5takBIo/view?usp=drivesdk

2.setelah  mengisi biodata kirim file biodata ke No Whatshap Mesengger 085260046599(Muharil.M.Pd)
Atau +6285260518089 (Morina William. SP) 

Sabtu, September 22, 2018

Kisah Presiden Jokowi yang Tak Mampu Beli Busur Panah Pada Masa Kecil dikota Solo

Kisah Presiden Jokowi yang Tak Mampu Beli Busur Panah Pada Masa Kecil dikota Solo


Presiden Joko Widodo atau yang dikenal jokowi menceritakan kisah masa kecilnya dikota solo yang tak mampu untuk membeli alat panahan.

Cerita sedih ini disampaikan Jokowi saat bertemu dengan atlet dan komunitas panahan di Istana Bogor, Sabtu (7/7/2018).

Jokowi memanggil salah satu atlet panahan untuk diberi kuis melafalkan Pancasila berhadiah sepeda.

Anak yang bernama Radit itu kemudian memperkenalkan diri dan menyebut ia berasal dari Solo.

Jokowi pun langsung terkenang masa kecilnya. Jokowi menceritakan, saat ia kecil dan tinggal di Solo, ia sering melihat orang-orang yang berlatih panahan. Sebab, rumahnya memang dekat dengan lapangan panahan.

"Tiap hari saya melihat orang latihan panahan, tapi saya hanya melihat. Kadang berhenti, melihat," kata Jokowi.



Jokowi sangat tertarik dengan olahraga panahan. Namun, Jokowi kecil tak bisa memenuhi keinginannya karena tidak punya uang.

"Saya tidak bisa beli karena orang tua saya tidak sangguo untuk membelikan saya busur panahan karena keterbatasan ekonomi," kata mantan Walikota Solo ini.

Kini, setelah menjadi orang nomor satu di Indonesia, Jokowi pun bisa mewujudkan mimpi kecilnya itu.


Jokowi sudah membeli alat panahan dan mendatangkan pelatih khusus ke Istana Bogor. Jokowi bahkan sempat mengikuti kejuaraan panahan.

"Setelah jadi presiden saya baru bisa latihan memanah. Patut saya syukuri Alhamdulillah bahwa apa yang saya bayangkan waktu kecil bisa saya lakukan setelah saya sudah tua," kata dia.

Jokowi pun berpesan kepada Radit dan anak-anak atlet panahan lainnya untuk bersyukur dan tidak malas berlatih.









Jumat, September 21, 2018

Persiraja Naik Peringkat dua Klasemen Sementara Usai Benamkan Persita Tanggerang 2-1

Persiraja Naik Peringkat dua Klasemen Sementara Usai Benamkan Persita Tanggerang 2-1


Timnas Persiraja Banda Aceh berhasil meraih tiga poin setelah mengalahkan Persita Tangerang dalam lanjutan liga 2 zona barat, di Stadion H Dimurthala, Lampineung Banda Aceh, Rabu (19/9) malam.



Kemenangan persiraja tersebut secara otomatis membawa kutaraja footbal naik ke peringkat dua klasemen di bawah Semen Padang. Hingga kini, lantak laju--julukan Persiraja--sudah mengumpulkan 26 poin, dan masih terpaut 9 angka dari pemuncak klasemen yakni Semen Padang dengan 35 poin.



Dalam laga yang disaksikan ratusan penonton tersebut, Tim laskar rencong berhasil menjinakkan Pendekar Cisadane atau Laskar La Viola--julukan Persita--dengan skor 2-1.



Tim Sepak bola aneuk kuta raja banda aceh terlebih dahulu kebobolan lewat tendangan Aditia Gigis Hermawan, pada menit ke 46. Memang 15 menit babak pertama, Muklis Nakata dkk lebih menguasai permainan, peluang-peluang yang hampir menjadi gol mampu diciptakan oleh Vivi Asrizal dan Defri Rizki.



Torehan Gol Persita itu terjadi ketika anak-anak Persiraja keenakan melakukan serangan, melihat lengahnya sektor tengah, pemain Persita memanfaatkan serangan balik, hingga gol tersebut terjadi. Hingga babak pertama berakhir, skor 0-1 tetap bertahan.



Setelah turun minum, Persiraja mulai tampil menekan, serangan demi serangan tersusun rapi, hingga menit ke 56, pemain bawah laskar rencong, Luis Irsandi berhasil menyamakan kedudukan 1-1 lewat sundulan kerasnya yang memanfaatkan umpan tengah dari Vivi Asrizal.



 berhasil menyamakan kedudukan, anak-anak besutan Akhyar Ilyas itu tidak mengurangi tempo permainan, mereka terus merepotkan lini bawah Persita.



Malapetaka menghampiri tim yang berjuluk Laskar La Viola itu pada menit 80, pemain bawah Persita melakukan pelanggaran di dalam kotak terlarang dengan menarik Defri Rizki, sehingga wasit menunjukkan sepakan lewat titik putih.



Husnudzon yang dipercayakan sebagai eksekutor pinalti pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Skor 2-1 ini mengantarkan Persiraja ke posisi 2 klasemen sementara.


Pelatih Persiraja Banda Aceh, Akhyar Ilyas merasa cukup puas dengan hasil kemenangan yang diraih tersebut. Walaupun demikian, dirinya mengakui bahwa Persita bermain cukup baik pada pertandingan tandang ini, bahkan terlihat tanpa beban saat di lapangan.


"Perjuangan yang luar biasa, pertandingan sengit, Persita bermain sangat baik, bahkan mereka main tanpa beban," kata Akhyar Ilyas dalam jumpa pers usai pertandingan.


Akhyar juga mengaku pada babak pertama para pemain Persiraja kehilangan ritme permainan. Namun di babak kedua mereka mempunyai semangat juang tinggi yang akhirnya membuahkan hasil.

Sementara itu, pemain Persita Tangerang Sirvi Arvani awalnya yakin akan merebut tiga poin dari Persiraja, tetapi yang namanya sepakbola tetap melihat hasil akhir. Dengan kekalahan ini kedepannya mereka bakal terus berjuang bermain dikandang.

"Awalnya kami yakin merebut tiga poin, tapi ya, kedepan kami bakal terus berjuang main dikandang hari Minggu," ujarnya.

Hari Ke Empat Pemanah Binaan Koni Aceh Kembali meraih Medali Di Kejuaraan International Archery Yogyakarta


Memasuki hari ke empat internasional archery open turnament 2018 yang di selenggarakan di lapangan panahan universitas negeri Yogyakarta, harapan  kontingen Aceh untuk mempersembahkan medali emas pupus sudah. Pemanah tanah rencong harus puas dengan medali perak. Medali perak ke 2 yang diperoleh kontingen Aceh dari divisi compound total beregu putra (Muhammad Mondir, m.heriansyah dan Hendra muchrizal) dengan skor 1992. Pemanah Aceh sukses mempersembahkan medali perak setelah mengungguli pemanah dari jawa timur dengan skor 1970.



Sementara dia Rahmat dan Khairil Ihsan  yang turun di divisi recurve putra babak eliminasi dan divisi nasional babak kualifikasi putra harus menyerahkan di tangan pemanah tuan rumah pada babak semifina, lain halnya dengan Siti Aisyah yang hanya mampu menambahkan koleksi medali perunggu untuk Aceh  dibabak eliminasi recurve  putri jarak 70m. 



Gagarudi, dkk selaku pelatih hanya bisa bersyukur dengan hasil yang telah didapatkan. Alhamdulillah kita sudah berusaha semaksimal mungkin, baik itu dari persiapan latihan baik teknik, taktik strategi dan mental, Akan tetapi untuk saat ini kita masih belum bisa mempersembahkan medali emas untuk Aceh. gagarudi mengakui bahwa pemanah besutannya sedikit kewalahan mengimbangi atlet-atlet yang membela Indonesia di Asian games 2018 yang membela provinsi masing-masing. Lepas dari itu pemanah Aceh juga sedikit kewalahan mengimbangi pemanah dari luar negeri seperti dari China dan Singapura.


Insyaallah untuk kedepannya kita akan terus berbenah untuk memperbaiki prestasi panahan Aceh, pungkas gagarudi selaku pelatih panahan Aceh. (Nyak Amir) Demikian yang dapat kami laporkan. Besok pertandingan berlangsung devisi compound aduan final. Atlet Aceh sudah selesai mengikuti pertandingan. Hasil yang dperpani Aceh 3 Perak 4 perunggu.

Kamis, September 20, 2018

Pemanah Binaan Koni Aceh Sumbang Medali Di Open Tournament International Yogyakarta 2018





Pemanah Binaan Koni Aceh, Memasuki hari ketiga internasional archery open turnament 2018 yang di selenggarakan di lapangan panahan universitas negeri Yogyakarta, pemanah Aceh dhia Rahmat, menyumbang satu medali perak di divisi recurve putra 

Dalam laga tersebut di babak kualifikasi jarak 70m dengan skor 321 (plus). Medali perak berhasil diperoleh dhia Rahmat setelah berhasil mengungguli pemanah dari Jawa timur Ardian indra Dewantara dengan skor 321. Dhia Rahmat masih berpeluang besar untuk menambah medali dibabak eliminasi putra jarak 70m yang akan dijadwalkan bertanding pada hari Jum'at besok dan Sabtu (21 sampai 22-09-2018)

Sementara di divisi recurve putri Siti Aisyah berhasil  menyumbangkan 1 Medali perak dengan skor  296, dan 2 medali perunggu dengan skor 298 dan 594 (sampai sore ini Perpani Aceh sudah medulang 2 perak dan 3 perunggu). Insya Allah tidak tertutup kemungkinan kontingen Aceh bisa menambah medali (Nyak Amir).

Sebelumnya dihari kedua, pemanah Aceh Khairil Ihsan yang turun di ronde nasional juga sukses menyumbangkan medali perunggu di divisi nasional jarak 40m putra dengan skor 300, mudah-mudahan Khairil mampu menambah medali di babak eliminasi perorangan putra yang dijadwalkan bertanding hari Jum'at besok dan Sabtu.ujar ketua Pengprov Perpani Aceh

Memasuki hari ke empat  internasional archery open turnament 2018, yang dijadwalkan Jumat 21  September 2018. gagarudi selaku pelatih, optimis bahwa pemanah besutannya bisa menambah medali di nomor compound putra yang akan diperkuat oleh Muhammad Mondir, m.heriansyah dan Hendra muchrizal. Insyaallah, tim compound kita bisa menambah medali, apalagi Muhammad Mondir adalah peraih medali perak di kejurnas panahan Aceh tahun 2017,  meskipun kita tau bahwa lawan yang kita hadapi adalah atlet-atlet yang membela Indonesia di Asian games 2018, salah satunya adalah prima Wisnu Wardhana yang juga sekaligus peraih medali emas di sea games 2017 Malaysia


 Penulis : MSport

Rabu, September 19, 2018

Pemanah PORA ABES Uji Tanding di Open Tournament UNY International Archery

12 Pemanah PORA ABES Uji Tanding di Open Tournament UNY International Archery



Banda Aceh,  - Pemusatan latihan Tim panahan Aceh Besar untuk  Pekan Olahraga Aceh (PORA XIII) yang akan digelar pada 18 November 2018 di Aceh Besar, tepatnya di kota Jantho. akan mengirimkan pemanah pora aceh besar yg ikut uji tanding di open turnamen UNY international di yogyakarta 12 orang pemanah dan 1 pelatih dari tgl 17 sampai 23 September 2018 yg ikuti devisi standart bow, recurve, compound



UNY International Archery Open Tournament ini akan memperebutkan kejuaraan panahan dalam beberapa kategori panahan, yaitu 1) StandarBow Nasional untuk U9, U12, U15, Mahasiswa, dan Umum, 2) Compound untuk mahasiswa dan Umum, 3) Recurve untuk mahasiswa dan Umum, dan 4) Barebow untuk Umum.




"Uji tanding ini difokuskan untuk meningkatkan mental atlet  dan jam terbang dalam bertanding dengan sederet pemanah international dari berbagai negara yaitu ,  Singapura, dan dari 34 Pengprov Perpani/club Archery di Indonesia. kata Pelatih panahan Aceh Besar yang dikenal juga sebagai sesepuh panahan Aceh, Bapak Dr.Saifuddin.M.Pd di yogyakarta via whatsapp mesengger, Selasa (18/09/2018).



Tim Panahan PORA Aceh Besar, kata dr. Saifuddin. M. Pd, sedang memfokuskan untuk meningkatkan latihan ketahanan fisik, kemampuan dan mental / jam terbang, sebanyak 12 pemanah yang disiapkan berlaga di PORA 2018 dikota Jantho Aceh Besar, ujar Dr. Saifuddin, harus memiliki mental dan jam  terbang bertanding yang kuat untuk menjaga kemampuan dan juga memelihara daya juang demi meraih skor tertinggi.



Maka dari itu, salah satu cara untuk meningkatkan mental dan jam terbang bertanding atlet, menurut beliau, adalah dengan berpartisipasi di kejuaraan internasional."Mereka harus terlatih mental dan jam terbang, untuk aduan, ada match yang yang diikuti oleh para pemain untuk terbiasa berkompetisi, sehingga akurasi mereka terlatih," ujar Sesepuh panahan Aceh.



Sebanyak 12 pemanah, kata dr. Saifuddin , yang diberangkatkan ke yogyakarta, akan dilihat dari pencapaian skor terakhir pada Agustus 2018. "Siapa yang tertinggi dia yang berangkat," ujarnya.


Selasa, September 18, 2018

ATLET PANAHAN BINAAN KONI ACEH IKUT KEJUARAAN UNY INTERNATIONAL ARCHERY OPEN TOURNAMENT 2018

ATLET PANAHAN BINAAN KONI ACEH IKUT KEJUARAAN UNY INTERNATIONAL ARCHERY OPEN TOURNAMENT 2018


   Koni Provinsi Aceh  mengirimkan 10 atletnya dalam kejuaraan panahan archery UNY International Archery Open Tournament yang digelar pada tanggal 17 sampai dengan 24 September 2018 yang bertempat di Lapangan Panahan Universitas Negeri Yogyakarta.

    UNY International Archery Open Tournament ini akan memperebutkan kejuaraan panahan dalam beberapa kategori panahan, yaitu 1) StandarBow Nasional untuk U9, U12, U15, Mahasiswa, dan Umum, 2) Compound untuk mahasiswa dan Umum, 3) Recurve untuk mahasiswa dan Umum, dan 4) Barebow untuk Umum.

    Para atlet panahan  aceh yang akan berlaga  di Kejuaraan UNY International Archery Open Tournament antara lain (M. Mondir, Hendra Muchrizal, M. Herinsyah (ronde compound), Nuzul puji rama, Dhia rahmat, Siti Aisyah,  Lilis Safriani (ronde Recurve), Khairil Ikhsan,  Widya Astuti,  Atika Fitriani (ronde nasional) (pelatih gagarudi,  irwansyah dan roni irawan) 
Dr.Nyak Amir M.Pd selaku ketua Pengprov Perpani Aceh Menjelaskan dalam wawancara via telpon  bahwa UNY International Archery Open Tournament sebagai ajang  uji tanding (try out)  untuk atlet panahan binaan  Koni Aceh untuk mengevaluasi hasil pemusatan latihan yang telah dilaksanakan sejak awal tahun 2018.

    Kejuaraan Ini juga dikuti atlet Archery papan atas international dari berbagai negara yaitu China,  Singapure,  malaysia dan dari 34 Pengprov Perpani/club Archery di Indonesia. Hari ini mulai dilakukan pemeriksaan alat dan ujicoba lapangan/latihan bersama (practice day). Dan besok tanggal 19 september 2018 akan dimulai babak kualifikasi.

   Dr.Nyak Amir menuturkan Semoga Atlet panahan binaan Koni Aceh memberikan hasil yang terbaik ujarnya. Bicara soal target yang ingin dicapai, Nyak Amir  berharap bisa membawa pulang medali emas.Hanya saja, pihaknya enggan menyebut target jumlah medali. “Kalau jumlah medalinya masih belum berani kami sebutkan. Soalnya materi dari daerah lain masih sulit diprediksi," jelasnya."Sepertinya persaingan cukup ketat. Apalagi kami juga diperkuat oleh atlet-atlet muda. Harapannya ya bisa bawa medali emas,” ungkap Nyak Amir


Penulis: MSport

Rabu, September 12, 2018

Kaum yang Allah Hancurkan karena Olahraga

Tragedi pembumihangusan sebuah bangsa, terjadi ketika bangsa ‘Aad, tak lagi mengindahkan ajaran agamannya.Nabi Hud yang diutus Allah kepada mereka sebagaimana juga nabi yang lain kepada bangsa dan generasinya, - merupakan saudara dari keturunan mereka sendiri-, untukmengajak saudara sebangsanya untuk mengikuti dan menaati ajaran Allah SWT. Tetapi mereka ingkar, dan terperdaya oleh kehidupan gemerlapnya dunia, maka Allah pun membinasakan mereka sebangsa dan negerinya luluhlantak hingga tak seorang pun tersisa.

Kata ‘Aad adalah nama suatu kaum Nabi Hud As. Menurut al-Qurtubi, nama ini diambil dari nama nenek moyang mereka yang bernama ‘Ad bin ‘Aus bin Iram bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh. Nabi Hud sendiri adalah keturunan dari ‘Ad, yaitu melalui ayahnya Abdullah bin Rabah bin Al-Jalud bin ‘Ad. Kaum ‘Ad datang setelah umat Nabi Nuh As, sebagaimana firman Allah swt: “Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. al-A‘raf [7]: 74).

“Kaum ‘Ad adalah bangsa yang tengil.

Tidak memiliki rasa syukur kepada Allah.

Tanah subur makmur membuat mereka sombong.

Seolah itu hasil kerja keras mereka saja.

Mereka ingkar kepada Allah.

Maka Allah meluluhlantakkan negeri

hingga tiada terisa dari bangsa ‘Ad.””

Dalam sebuah laporan analisa dan pengkajian Tim Kajian Dakwah Al Hikmah Indonesia yang menulis literatur tentang kisah bangsa ‘Ad, dituliskan bahwa daerah tempat tinggal mereka berada di pinggiran Hadramaut membentang hingga Yaman, demikian penjelasan Ibnu Kasir dan al-Qurtubi, Tafsir Al Quran Al Qarim.

Kaum ‘Ad termasuk masyarakat yang kejam, sebagaimana firman Allah swt: “Dan itulah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).” (QS. Hud [11]: 59).

Kaum ini, adalah orang – orang yang tengil. Jika menghukum seseorang tidak mengenal rasa perikemanusiaan, mereka amat bengis sebagaimana firman Allah swt: ‘ Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis. (QS. asy-Syu‘ara’ [26]: 130).Sebenarnya peradaban kaum ini sudah sangat maju. Mereka membangun kota yang megah, tinggi-tinggi bernama Iram, sebagaimana firman Allah swt:’..(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, (QS. al-Fajr [89]: 7). Suatu kota yang belum pernah ada sebelumnya. Kota tersebut dikelilingi dengan benteng-benteng yang kokoh, sebagaimana firman Allah swt: ‘..dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kamu kekal (di dunia)? (QS. asy-Syu‘ara [26]: 129).

Penduduk bangsa ‘Ad sangat sejahtera karena berlimpah kemewahan yang sangat banyak sampai-sampai mereka itu membangun setiap tanah subur yang tinggi tempat bermain, sebagaimana firman Allah swt:’ Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, (QS. asy-Syu‘ara [26]: 128).

Hal ini, menurut Ibnu Katsir, disebabkan oleh tanahnya yang subur, sehingga hasil perkebunan dan pertanian sangat melimpah. Dengan peradaban yang demikian, pantaslah mereka merasa diri cukup kuat, sebagaimana firman Allah swt: “Adapun kaum ‘Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami.(QS. Fushshilat [41]: 15).

KAUM AD DIHANCURKAN KARENA OLAHRAGA

Kaum Ad memang dikenal tangguh,  pohon kurma yang paling besar sanggup mereka cabut dengan satu tangan kiri nya, kekuatan yang sangat kuat ini didukung oleh faktor fisik kaum ad yang tinggi badan nya hampir 30meter,
Hari hari dilalui kaum ad hanya untuk memperindah bentuk badan dengan kekuatan yang besar.. Mereka sibuk dengan perkara perkara olahraga yang bisa memperindah dan menambah kekuatan otot otot mereka,  dan kelebihan kepandaian olahraga dan tubuh yang kuat kepada kaum ad,  namun kekuatan yang diberikan Oleh ALLAH tidak membuat mereka beriman dan bersyukur  kepada Allah Sang pencipta dan pemberi kekuatan. Mereka mengklaim kekuatan,keahlian dan tubuh yang kekar itu akibat dari usaha dan jerih payah mereka berolahraga, kaum ad kufur akan nikmat Allah, sehingga mengundang murka Allah Sehingga Allah  luluh lantakkan kaum ad seperti ummat ummat yang tedahulu.
Saudaraku yang dimuliakan Allah semoga dari kisah kaum ad ini kita bisa ambil itibar untuk kita dalam mengarungi dunia yang sementara ini agar selamat nanti diakhirat yang selama lama,  Dunia ini bukan tempat tinggal tapi tempat meninggal,  mari kita sua mengharap ridho Allah dan kita jauhkan perbuatan yang menyebabkan murka Allah, nauzubillah..
Olahraga tidak dilarang didalam islam,  selama tidak bertentangan dengan syariat Alllah. Mari kita jadikan olahraga  menjadi motor yang bisa menggerakkan dan menambah iman dan amal kita,  toh nantinya kita meninggal membawa iman dan amal yang shohih.  Tubuh yang kuat dan badan yang kekar akan menjadi santapan cacing tanah. Tidak ada lagi yang bisa kita banggakan lagi dihadapan ketika kita dimatikan oleh Allah.

Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, yang dikutip As SAJIDIN, secara jelas mengemukakan, dibalik kehidupan mereka yang sejahtera dan makmur ternyata menjadikan mereka itu lalai sehingga mereka menyekutukan Allah. 

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI Jakarta, Muharilsport. - Illiza Sa`aduddin Djamal, SE mantan walikota B...