Jumat, Juni 28, 2013

lamonta dokumen


SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Matador FC melaju ke babak empat besar turnamen Reudeup Cup I usai menggilas Lamonta FC 1-0, di lapangan Desa Reudeup, Montasik, Aceh Besar, kemarin.

Pertarungan kemarin berjalan ketat sejak menit awal. Bagaimana tidak, kedua tim yang sama-sama berambisi lolos ke semifinal, berjuang habis-habisan. Memboyong semua pemain terbaik yang mereka miliki, kedua kubu langsung menerapkan permainan terbuka. Saling jual beli serangan pun tak bisa dielakkan.

Meski begitu, serangan Matador yang dimotori Lutfi, Iwan, serta Fajri, tampaknya lebih efektif. Terbukti, mereka bisa mencetak gol kemenangan yang menjadi kunci kesuksesan. Sebaliknya, Anelka, Faisal Jalil, serta Suheri, yang menjadi andalan Lamonta gagal memecah kebuntuan sehingga mereka mesti rela tersingkir. Untuk laga petang nanti, Lamnga FC melawan Putra Jantho.(***)

Senin, Juni 03, 2013

guru profesional


GURU PROFESIONAL
1.      Kompetensi Profesional Guru
 Sesuai dengan fungsinya, guru tidak hanya menyampaikan materi ajar saja, tetapi harus melakukan tindakan mendidik. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan memotivasi belajar, memahami potensi peserta didik, sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal. Apalagi dalam era globalisasi komunikasi seperti saat ini perlu adanya perubahan orientasi di dalam proses pembelajaran.
Guru bukanlah satu-satunya sumber informasi bahan ajar, maka guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator dan membantu peserta didik dalam mengolah informasi. Perubahan peran dan fungsi guru di dalam proses pembelajaran tersebut menuntut adanya perubahan dan peningkatan kompetensi profesional guru. image_thumb%25255B6%25255D Menurut Syah (2000), “kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompenten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya. Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
Undang-Undang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 (Depdiknas, 2005) menyatakan kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Keempat jenis kompetensi guru tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. 2. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 3. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai seorang guru. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional guru sangat diperlukan guna mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan, dalam hal ini guru. Guru merupakan faktor penentu mutu pendidikan dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu tingkat kompetensi profesional guru di suatu sekolah dapat dijadikan barometer bagi mutu dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional bidang pendidikan. Pembangunan tersebut merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penyelenggaraan pendidikan bermutu akan dihasilkan oleh guru yang profesional dengan kualifikasi minimal seperti yang dipersyaratkan Undang-undangNomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru (dari bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utamanya adalah: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Guru juga dapat diartikan dengan digugu dan ditiru setiap ucapan,tindakan ataupun tingkah lakunya sebagai suatu pedoman atau penuntun pada setiap peserta didik baik dilingkungan sekolah ataupun lingkungan keluarga dan juga masyarakat.guru merupakan orang yang mampu memberikan pencerahan dan juga pemahaman baik moral maupun sprirtual kepada setiap insane manusia dan tidak terbatas oleh ruang gerak waktu dan usia Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini di jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Pendidikan yang bermutu memiliki kaitan kedepan (Forward linkage) dan kaitan kebelakang (Backward linkage). Forward linkage berupa bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Backward linkage berupa bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah di banyak negara adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan mutu dan memberikan jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Pembinaan guru harus berlangsung secara berkesinambungan, karena prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a learning person, belajar sepanjang hayat masih dikandung badan. Sebagai guru profesional dan telah menyandang sertifikat pendidik, guru berkewajiban untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru. Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous profesional development) menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk tingkat sekolah menengah. Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk menyelesaikan persoalan pengajaran yang dialami guru dan berbagi pengalaman mengajar antar guru, tetapi dengan strategi mengembangkan kontak akademik dan melakukan refleksi diri. Upaya yang sungguh-sungguh perlu dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional: sejahtera dan memiliki kompetensi. Hal ini merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, di mana pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu syarat utama untuk mewujudkan kemakmuran dan kemajuan suatu bangsa. Pada dasarnya peningkatan kualitas diri seseorang harus menjadi tanggung jawab diri pribadi. Oleh karenanya usaha peningkatan kualitas guru terletak pada diri guru sendiri. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran pada diri guru untuk senantiasa dan secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan guna peningkatan kualitas kerja sebagai pengajar profesional. Kesadaran ini akan timbul dan berkembang sejalan dengan kemungkinan pengembangan karir mereka. Oleh karena itu pengembangan kualitas guru harus dikaitkan dengan perkembangan karir guru sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta.
 Gambaran yang ideal adalah bahwa pendapatan dan karir, dalam hal ini jenjang jabatan dan kepangkatan merupakan hasil dari peningkatan kualitas seseorang selaku guru. Jenjang kepangkatan dan jabatan yang tinggi hanya bisa dicapai oleh guru yang memiliki kualitas profesional yang memadai. Sudah barang tentu alur pikir tersebut didasarkan pada asumsi bahwa peningkatan jenjang kepangkatan dan jabatan guru berjalan seiring dengan peningkatan pendapatannya. Guru yang efektif dan profesional tentulah memiliki karakter sebagai berikut:
1.      Memiliki kadar pengetahuan yang maju di mata pelajaran spesialisasinya. Guru yang pengetahuannya sudah maju menghasilkan siswa yang nilainya lebih bagus dalam tes standar. Guru yang menguasai wilayah mata pelajarannya, lebih siap menjawab pertanyaan-pertanyan siswa dan menjelasakan konsep secara lebih baik. Tidak gugup dan penjelasannya tidak membingungkan.

2.      Berpengalaman mengajar (paling sedikit tiga tahun). Guru yang berpengalaman cenderung tahu lebih baik apa aktivitas dan praktik mengajar yang harus dipakai saat mengajarkan konsep-konsep tertentu. Dia juga lebih mampu mengindividualisir pelajaran agar cocok dengan kebutuhan setiap siswa.


3.      Ucapannya jelas. Guru dengan kemampuan verbal tinggi dan punya kosakata luas cenderung menghasilkan siswa yang dapat mengerjakan tes standar secara lebih baik.

4.      Antusias. Jika anda menunjukkan antusiasme saat mengajar, maka akan memotivasi siswa untuk belajar. Antusiasme dapat ditandai dengan penyampaian vokal secara cepat dan bersemangat., dengan gerak tangan, kontak mata yang bervariasi dan tingkat energi tinggi. Antusiasme guru juga diikuti dengan meningkatnya penyimpanan memori di kalangan siswa.


5.      Peduli. Tunjukkan kepedulian yang tulus. Benar-benar memperhatikan kesehatan dan kehidupan pribadi siswa. Berikap ramah dan mau mendengarkan masalah siswa maupun orang tuanya. Sehingga suasana kelas terbangun menjadi hangat dan siswa berani ikut terlibat mengambil keputusan. guru peduli sering menghadiri ekstrakurikuler siswa, melihat kegiatan konser atau pertandingan olah raga.

6.      Ceria dan santai. Kepribadiannya amat baik karena menikmati kegembiraan dari pekerjaannya sebagai pengajar. Ia berpartisipasi dalam kegiatan dengan siswa, punya rasa humor yang baik dan akan sering tertawa bersama siswa.


7.      Siap bekerjasama dengan guru lain maupun orang tua siswa. 8. Berniat memperbaiki kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya.

8.      Kelasnya secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar. 10. Menjaga waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin.

9.       Masuk kelas dalam keadaan siap.

10.  Dorongan positif.

11.  Memonitor dan menangani gangguan di kelas.

12.  Mendisiplinkan siswa secara adil dan wajar

13.  Menyampaikan harapan akademik yang tinggi.

14.  Menunjukkan suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi.....

Minggu, Mei 26, 2013

mengabdi tanpa batas



Een Sukaesih, penderita lumpuh di seluruh tubuh asal Sumedang, Jawa Barat, meraih penghargaan khusus Liputan 6 Award 2013. Een adalah guru tanpa pamrih yang mengajari anak-anak di rumahnya yang sederhana.
Dalam acara yang digelar di Gedung Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2013), Een menerima penghargaan khusus Liputan 6 Award karena dedikasinya sebagai anak bangsa yang memberikan pengaruh terhadap kemajuan bangsa. Penghargaan diberikan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, yang juga Mantan Wakil Presiden itu. Jusuf Kalla sekaligus didaulat sebagai ketua tim juri dengan anggota antara lain Komaruddin Hidayat, Daniel Dhakidae dan Yenny Wahid."Semoga penghargaan ini bisa memberikan motiviasi bagi semua, khususnya bagi saya," kata Een yang terbaring di atas tempat tidur saat menerima penghargaan.
Een menerima penghargaan didampingi anak didiknya yang terus mendampingi sejak dari rumahnya di Sumedang, Jawa Barat. Meski menderita lumpuh di seluruh tubuh, kecuali mulut dan mata, een adalah sosok guru tanpa tanda jasa. Ia menyisihkan 25 kandidat untuk 5 lima kategori, yakni inovasi, kemanusiaan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup.
Een lulus sekolah pendidikan guru dan d3 IKIP Bandung jurusan Bimbingan dan Konseling, 28 tahun lalu. Namun kelumpuhan menghapuskan impiannya. Ia gagal menjadi guru dan pegawai negeri sipil (PNS). Meski lumpuh dan divonis hidup tidak lama lagi, jiwa Een tetap menggelora. Sakit bukanlah penghalang, ia tetap mendedikasikan diri mengajar calon-calon pemimpin bangsa.

Sejarah Olahraga ( History Of Sport )




Sejarah olahraga dapat mengajarkan kepada kita arti mengenai perubahan masyarakat dan mengenai olahraga itusendiri.Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia yang dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannyasendiri, yang sejalan dengan dilatih demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanyadengan keberadaan manusia itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara yang berguna untuk meningkatkankemampuan mereka dalam menaklukkan alam dan lingkungan. Namun, jika kita melihat jauh ke belakang bukti-bukti yang makin sedikit kurang mendukung.Isi [tutup] 1. Pra-Sejarah 2. Cina Kuno 3. Mesir Kuno 4. Yunani Kuno 5. Eropa dan perkembangan global

Prasejarah
Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan Australia pada lukisan gua (lihat seperti Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini berasal dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon. Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah. Seni lukis itu sendiri adalah merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengankemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga membuktikanaktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun sedikit bukti yang secara langsung mengenaiolahraga dari sumber-sumber ini, cukup beralasan untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktuitu yang berkenaan dengan olahraga.Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan dan olahraga sebelumkedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola, lari, dan aktivitas atletik lainnya.Suku Maya dan Aztec yang berbudaya memainkan permainan bola dengan serius. Lapangan yang digunakan dahulumasih digunakan sampai sekarang.Cukup beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa olahraga memilikiakar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.
Cina Kuno
Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang menunjukkan bahwa orang Cina berhubungan dengan kegiatan yangkita definisikan sebagai olahraga di awal tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan dari kegiatan olahraga di Cinasepertinya berhubungan dekat dengan produksi, kerja, perang, dan hiburan pada waktu itu.Senam sepertinya merupakan olahraga yang populer di Cina zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlianorang Cina dalam akrobat yang terkenal secara internasional.Cina memiliki Museum Beijing yang didedikasikan untuk subjek-subjek tentang olahraga di Cina dan sejarahnya.(Lihat Olahraga Cina, Museum )
Mesir Kuno
Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang olahraga diperhatikan perkembangannya dandipertandingkan secara berkala beberapa ribu tahun yang lampau, termasuk renang dan memancing. Ini tidaklahmengejutkan mengingat pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir. Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat tinggi, dan gulat.  Lagi, keberadaan olahraga yang populer menunjukkankedekatan dengan kegiatan non-olahraga sehari-hari.
Yunani Kuno
Banyaknya cabang olahraga sudah ada sejak jaman Kerajaan Yunani Kuno. Gulat, Lari, Tinju, lempar lembing danlempar cakram, dan balap kereta kuda adalah olahraga yang umum. Ini menunjukkan bahwa Kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olahraga mereka.Pertandingan Olimpiade diadakan setiap empat tahun sekali di Yunani. Pertandingan tidaklah diadakan hanyasebagai even olahraga saja, tetapi juga sebagai perayaan untuk kemegahan individu, kebudayaan, dan macam-macam kesenian dan juga tempat untuk menunjukkan inovasi di bidang arsitektur dan patung. Pada dasarnya, evenini adalah waktu untuk bersyukur dan menyembah para Dewa-Dewa kepercayaan Yunani. Nama even ini diambildari Gunung Olympus, tempat suci yang dianggap tempat hidupnya para dewa. Gencatan senjata dinyatakan selamaPertandingan Olimpiade, seperti aksi militer dan eksekusi untuk publik ditangguhkan. Ini dilakukan agar orang-orang dapat merayakan dengan damai dan berkompetisi dalam suasana yang berbudaya dan saling menghargai.
Eropa dan Perkembangan Global
Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa olahraga beregu adalah penemuan KebudayaanBarat. Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini, berasal dari Eropa, khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di India dan beberapa permainan bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur dan diadakan secara berkalasejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini. Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup danmakanan menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi dalam skala yangmeningkat, seperti berburu, memancing, hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktuluang, yang membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan akses yanglebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi global. Profesionalisme menjadiumum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga. Ini mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, dimanakemenangan pada pertandingan dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun. (Mungkin tidak hanya mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.)Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga yang paling baik dielaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, contohnya white water rafting,canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan, orienteering.Lihat juga Nasionalisme dan olahraga  
Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern terlahir pada pertengahan abad ke 19 diInggris. Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004sudah secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari Tiongkok, kalaitu disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan sepak bola tertua ini, bisa ditelusuri hingga lebih dari2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan Guo ( Musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut.Yang lebih penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini untuk jenis olahraga sepak bola ini telah mengukuhkan semangat sportifitas dan standard etika yang ketat.Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam notasi sejarah. Menurut catatanSiasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu (musim semi dan musim gugur, antara tahun 722s/d 481 S.M.) ibu kota dari negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut pula“?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju bermakna : bola. Sesuaikitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnyadan membungkus bahan dalamnya yang berisi rambut”
Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: CatatanLain bahwa: “Pemain Cu Ju / sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning).Disebutkan mulai zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangattempur prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal tersebut.Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing Hua selain itu jugamencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di). Permainan dari latihan seni beladiri di dalam markas militer.” Dari situ bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kalazaman Han selain sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer yang menunjang semangat tempur.Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasantentang kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus dimilikioleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system yang cukup lengkap, seperti diungkapkansbb:Di dalam piagam disebutkan Ju (bola) dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola danlapangan bola melambangkan langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola,yakni pada kedua ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang modelRembulan yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan, dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian Chang Li Ping, Qi Li YouChang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak harus memilih kapten dan wasit.Sedangkan pertandingan memiliki peraturan tanding yang stabil, ke 2 pihak harusmelaksanakannya sesuai peraturan.Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain. ”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna persyaratan terhadap para pemain.Pemain harus berkarakter lurus, tenang dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran,Kuang Hu Zhi Ji)”, menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etikaseperti ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian
Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman Tiongkok kuno 2000 tahun lebih yanglalu, orang-orang sudah jauh hari menegakkan etika olah raga yang positif, selain menuntutsemangat kompetisi yang adil sportif bahkan terhadap wasit dan pemain mensyaratkan moralyang ketat dan standard karakter. Dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika bobrok kecurangan wasit dan main sabun, sehingga tidak bergairah dan lesu supporter, hal tersebutdiatas semestinya berefek sebagai peringatan dan panutan yang baik.Zaman dinasti Tang (baca: Dang) adalah perkembangan Cu Ju Tiongkok yang paling berjaya.Orang zaman Tang melakukan perombakan besar terhadap Ju (bola), yaitu bola dari berinti padatdirubah berinti kosong, kantongan udara menggantikan material pengisi, disebut Qi Qiu (baca: JiJiu = bola udara). Bola yang direvolusi bertambah daya pantulnya, sehingga dalam bidang teknik dan strategi sepak bola memperoleh lonjakan besar, telah membuat sepak bola semakin bervariatif. Orang Tang juga mengganti pintu bola dengan Ju Shi ( ruang bola), pada keduaujung lapangan didirikan tonggak yang dipasangi jala yang membentuk pintu bola / gawang.
Cu JuTiongkok jugamenyebar keJepangpada saatzaman Tang tersebut.
Pada zaman dinasti Song ditandai dengan pendirian tim Cu Ju dari kalangan rakyat,Perkumpulan Qi Yun, Perkumpulan Yuan, dll adalah Perkumpulan Bola yang tersohor kala itu.Perkumpulan-perkumpulan tersebut memiliki teknik yang handal dan tendangan beragam, selainitu giat mempromosikan kegiatan Cu Ju dan pertandingannya. Buku (Hui Chen Hou Lu = >Catatan akhir tentang Menebar Debu) dari Wang Mingqing mencatat sbb: Ketika itu seseorang bernama Gao Qiu (baca: Kao Jiu) dari perkumpulan Yuan , karena memiliki teknik bola super,sampai diangkat menjadi Komandan Depan Istana oleh sang kaisar, boleh dibilang ia adalah bintang sepak bola pertama di dunia.Yang patut disebut juga adalah pendiri dinasti Song / Song Tai Zu bernama Zhao Kuangyin,sangat menggemari “Cu Ju”, konon seni bolanya juga termasuk hebat. Para pelukis dari dinastiyang berlainan pernah membuat karya berthema Song Taizu bermain “Cu Ju”. Namun Cu Ju sesampainya pada dinasti Ming mulai memudar. Pendiri dinasti Ming/ Ming Taizu pernah memerintahkan pelarangan prajurit bermain Cu Ju, bahkan ada prajurit karena melanggar larangan tersebut sehingga dipotong kaki kanannya. Dinasti Qing juga tidak melanjutkankegiatan Cu Ju, yang membuatnya menuju kepunahan.

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI Jakarta, Muharilsport. - Illiza Sa`aduddin Djamal, SE mantan walikota B...