Minggu, November 01, 2015

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN POLA GERAK DASAR MELALUI PENGEMBANGAN KEBUGARAN JASMANI

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN POLA GERAK DASAR MELALUI PENGEMBANGAN KEBUGARAN JASMANI


A.  Pola Gerak Dasar
Gerak dasar merupakan gerak yang bersifat umum yang apabila dikuasai oleh siswa Sekolah Dasar akan menjadi landasan yang kokoh untuk dapat mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Berlari, melompat, dan melempar merupakan motorik kasar yang bisa dilakukan siswa, seiring dengan bertambahnya usia mereka dan dipengaruhi oleh faktor latihan, motorik kasar tersebut akan menjadi semakin kokoh dan sempurna.
Harrow mengemukakan bahwa gerak dasar merupakan pola gerak yang inheren yang membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak yang kompleks, yang meliputi (1) gerak lokomotor; (2) gerak non lokomotor; dan (3) gerak manipulatif. Kemampuan gerak dasar akan berkembang menjadi suatu keterampilan motorik tertentu, hal ini akan bergantung pada sejauh mana mereka mendapatkan pengalaman gerak dari lingkungannya yang kemudian akan membentuk long term memory untuk mempelajari gerak yang lebih kompleks. Peran orang tua, anda sebagai guru PJOK, teman, dan orang-orang terdekat serta sarana prasarana akan sangat mempengaruhi hal itu.
Masa kanak-kanak adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan keterampilan sebagai langkah awal pembentukan pola-pola gerak yang baik. Periode kanak-kanak merupakan periode peningkatan yang besar dalam penampilan keterampilan dasar dan pola gerak. Mereka harus mulai belajar menggabungkan dan merangkai keterampilan dasar menuju keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan olahraga yang sifatnya kompleks, seperti lari untuk menangkap bola yang memantul sambil melempar kearah sasaran yang tepat dalam posisi bergerak pula.
Gerakan-gerakan dasar, seperti lari, lompat, dan lempar banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari bersifat alamiah dan semua anak normal biasanya sudah menguasai gerakan ini pada usia-usia awal mereka Namun demikian bukan berarti gerakan dasar tersebut tidak perlu dilatih, memperbanyak ataupun melatih pengalaman anak menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Hal lain yang perlu diperhatikan pula adalah ketika gerak dasar dilakukan dengan cara yang berbeda, anak secara tidak langsung akan memperoleh perbendaharaan gerak, sehingga gerak dasarnya juga semakin kaya.
Anak-anak yang memiliki sedikit pembentukan keterampilan dasar sampai usia 13 tahun kemungkinan mereka akan kurang berminat untuk belajar keterampilan gerak pada masa adolesensi/masa remaja. Mereka yang memiliki kemampuan gerak dasar kurang akan menemui kesukaran untuk mempelajari keterampilan yang kompleks., mereka harus memperoleh perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuan gerak dasarnya.
Oleh karena itu, pentingnya penguasaan gerak dasar bagi siswa Sekolah Dasar harus mendapatkan perhatian dari guru PJOK. Anda sebagai seorang guru PJOK harus mampu mengklasifikasikan dan mengembangkan keterampilan gerak dasar dalam bentuk atau model-model yang menarik dan mudah dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar.

B. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani.
Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah kata benda abstrak yang rasa keberadaannya di dalam tubuh kita nyata, tetapi wujudnya hanya bisa dibayangkan. Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah factor penentu derajat kondisi setiap individu. Seseorang dikatakan bugar jika mampu melakukan segala aktivitas kehidupan sehari-hari tanpa mengalami hambatan yang berarti, dan dapat melakukan tugas berikutnya dengan segera.

Pengelompokan jenis komponen kebugaran jasmani banyak sekali ragam dan perbedaanya, akan sangat tergantung dari sudut pandang mana jenis dan pengelompokan tersebut disusun, tinjauan ilmiah yang digunakan, serta atas maksud dan kegunaan apa pengelompokan jenis tersebut akan digunakan. Cara pembeda inilah yang disebut cara pembeda ilmiah yang mendasarkan tinjauan dari sisi ontology, epistimologi, dan aksiologi sebuah ilmu.

Pengelompokan komponen kebugaran jasmani seperti yang tersebut dalam Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jasmani yang disusun oleh Wahjoedi (1994), adalah: (1) Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health) dan (2) Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related skill). Pada pembagian ini bagian yang pertama yang pertama terdiri dari daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory), kekuatan (strength), daya tahan otot (muscle endurance), kelentukan (flexibility), dan komposisi tubuh (body composition).

Pada bagian yang kedua (physical fitness related health) terdiri dari; kecepatan (speed), kelincahan (agility), daya ledak (explosive power), keseimbangan (balance), dan koordinasi (coordination). Selain dari bagaian ini disebut juga kemampuan memanipilasi suatu obyek yaitu ketepatan (accuracy).
Komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut:
a.     Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance)
Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance) adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Klasifikasi daya tahan:
1)     Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup, menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
2)     Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen. Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu merugikan, sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat penumpukan.

b.     Kekuatan (strength).
Kekuatan (Strength); adalah kemampuan tubuh mengerahkan tenaga untuk menahan beban yang diberikan. Klasifikasi strength adalah:
1)    Kekuatan maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1 repetition maximum). Pengetahuan mengenai 1 RM ini akan sangat membantu untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan yang lainnya (kekuatan yang cepat (elastic/speed strength) dan daya tahan kekuatan (strength endurance))
2)    Kekuatan yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar dengan segera (dalam satuan waktu yang kecil). Dalam istilah yang lebih umum kecepatan ini dapat juga disebut daya ledak (explosive power)
3)    Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam waktu yang lama.
c.    Komposisi tubuh.
            Komposisi tubuh adalah perbandingan jumlah lemak yang terkandung di dalam tubuh dengan berat badan seseorang. Kandungan lemak yang berlebihan akan mengakibatkan terdesaknya organ tubuh yang lainnya sehingga mengganggu kinerja organ tersebut. Namun lemak tak jenuh yang mudah diurai juga merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan cadangan glukosa dan glikogen sudah habis dipakai.
d.    Kelentukan (flexibility).
Kelentukan (flexibility) adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan otot dan persendian dengan rentang yang luas. Kelentukan terdiri dari kelentukan dinamis dan kelentukan statis.
e.    Kecepatan (speed).
Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan tubuh dan menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan waktu yang singkat. Tipe kecepatan;
1)    Kecepatan siklis, jika pergerakan merupakan pengulangan satu bentuk keterampilan yang sama, biasanya digunakan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang kecil, contoh dari keterampilan tersebut adalah berlari, berenang, dan bersepeda
2)    Kecepatan asiklis, jika pergerakan merupakan bentuk keterampilan yang berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai dengan tujuan dari keterampilan tersebut, biasanya digunakan dalam permainan dan penggunaan berbagai peralatan. Keterampilan dilakukan dalam waktu yang kecil
3)    Kecepatan reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas rangsang yang diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari kecepatan tipe ini adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat (tarung).
f.     Kelincahan.
Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah-ubah posisi tubuh dan mengatasi rintangan dengan dalam waktu yang singkat. Kelincahan ini merupakan perpaduan dari unsur kelentukan dan kecepatan, bahkan kekuatan.
g.    Keseimbangan.
            Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam satu titik yang diinginkan. Keseimbangan secara biomekanis sangat dipengaruhi oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta koefisien gesek antara tubuh dengan bidang tubuh.  Namun di sisi lain juga dipengaruhi oleh kinerja system syaraf dan panca indera. Tipe dari keseimbangan adalah keseimbangan statis dan dinamis.
h.    Koordinasi (coordination).
Koordinasi (coordination) adalah kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan dengan padu padan. Kemampuan koordinasi sangat mendukung penguasaan keterampilan dasar gerak. Koordinasi meliputi mata – tangan, mata - kaki, tangan – kaki, mata – tangan - kaki, telinga – mata – kaki, dan seterusnya.

Selain pengelompokan jenis kebugaran tadi, juga ada pengelompokan lainnya yang dikemukakan oleh Johnson dan kawan-kawan dalam yaitu; 1. Medical fitness, 2. Functional fitness dan 3. Motor fitness,

C. Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan gerak siswa SD, menurut Wall dan Murray (1994) dapat dilakukan latihan melalui aktivitas : (1) menari (dance), (2) permainan (game), dan (3) senam (gymnastic). Kemudian Ateng (1992) menyatakan bahwa penyajian pembelajaran olahraga di SD sebaiknya dilaksanakan melalui bentuk permainan karena bermain merupakan dunianya anak-anak. Dimana menurut Monks dkk. (1989) menyatakan bahwa usia SD adalah usia masa kanak-kanak.
Masih menurut Ateng (1992) dunia SD adalah dunia bermain sehingga penyajian dalam pembelajaran pendidikan jasmaninya haruslah dalam bentuk permainan. Permainan berperan sebagai kendaraan pertama untuk memperlajari diri sendiri dan dunia sekitarnya. Melalui permainan, individual atau kelompok, aktif atau diam, anak-anak mengembangkan pemahaman dasar dari dunia tempat mereka hidup.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Penjas dan olahraga di Sekolah Dasar harus dikemas secara lengkap dengan memperhatikan aspek gerak melalui permainan, karena dunia anak adalah dunia bermain. Kaitannya dengan pengembangan kebugaran jasmani, guru harus mampu mendesain model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
Berikut beberapa contoh bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani mengacu pada Permendikbud No. 22 tahun 2006 tentang standar isi:
a.      Latihan Kekuatan otot lengan
Bentuk latihan kekuatan otot lengan secara sederhana melalui permainan antara lain sebagai berikut :
1)  Nama Permainan: Siapa Cepat Berdiri
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1)  Jumlah pemain: tidak terbatas
2)  Alat yang di gunakan: Tanpa alat
3)  Tempat : di dalam atau di luar ruangan

2)  Aturan Permainan
1)  Semua siswa dibariskan di sisi panjang lapangan
2)  Tidak boleh ada yang bergerak sebelum ada aba-aba dari guru, siswa yang bergerak duluan sebelum ada aba-aba dianggap gugur.
3)  Siswa yang berdiri paling duluan merupakan pemenang dalam permainan ini.
4)  Siswa yang pertama berdiri diberi kepercayaan untuk mengawasi dan menentukan pemenang dalam permainan selanjutnya, sampai ditemukan siswa yang paling akhir berdiri.
3)  Cara Bermain
·         Semua siswa bersiap-siap di pinggir lapangan dengan posisi siap merangkak.
·         Setelah ada aba-aba dari guru semua siswa merangkak dari sisi yang satu menuju sisi yang lainnya.
·         Di tengah-tengah perjalanan bila mendengar tanda yang dibunyikan oleh guru, maka siswa harus segera berdiri.
·         Siswa yang berdiri lebih dulu dinyatakan sebagai pemenang dalam permainan ini.
·         Permainan terus diulang-ulang sesuai kebutuhan.
·         Siswa yang kalah menerima hukuman sesuai kesepakatan.


b.  Latihan Keseimbangan
1)  Bentuk-bentuk latihan keseimbangan
Latihan keseimbangan adalah bentuk sikap badan dalam keadaan seimbang, baik pada saat berdiri, duduk, maupun jongkok.  Macam-macam bentuk latihan keseimbangan tubuh adalah sebagai berikut:
a)  Latihan keseimbangan berdiri bangau
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)  Sikap permulaan berdiri tegak rileks.
b)  Salah satu kaki diangkat dengan posisi tangan dipegang secara berlawanan (jika yang diangkat kaki kanan tangan kiri yang memegang).
c)  Tangan kanan diluruskan ke samping.
d)  Lakukan latihan ini 8 kali hitungan dan kembali ke sikap awal.
 












b)  Latihan keseimbangan dalam sikap kapal terbang
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)  Berdiri tegak rileks dengan psosi kaki dirapatkan dan kedua tangan direntangkan lurus ke samping.
b)  Kemudian bungkukkan badan sambil meluruskan salah satu kaki kiri atau kanan ke arah belakang.
c)  Arah pandangan lurus ke depan dan pertahankan gerakan ini selama 8 kali hitungan.
 









c.      Latihan Kelentukan
1)     Bentuk-bentuk latihan kelenturan adalah sebagai berikut :
a)  Latihan kelentukan pergelangan tangan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(a)   Pautkan jari-jari tangans atu sama lain putar telapak tangan menjauhi tubuh, luruskan lengan-lengan dan regangkan selama 3 detik.
(b)   Tekan telapak tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan, pertahankan selama 3 detik.
(c)    Tekan punggung tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan, pertahankan selama 3 detik.
 









d.     Latihan kelentukan siku
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)Lakukan gerakan ektensi dan fleksikan tiap siku.
b)Pertahankan setiap posisi selama 3 detik.
Gambar 4 Latihan kelentukan siku
 
 













e.      Latihan kelentukan bahu
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)     Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggam bahu-bahu yang berlawanan.  Buat topangan regangan dan tahan selama 3 detik.
b)     Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan regangan.  Tahan 3 detik dan ulangi dengan siku kiri.
c)      Letakkan satu tangan di atas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk mempertemukan tangan-tangan, buat topangan regangan dan tahan 3 detik serta ulangi dengan sisi yang lain.
 













f.       Latihan kelentukan leher
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)  Letakkan kepala di atas bahu kiri dan pertahankan selama 3 detik.
b)  Letakkan dagu ke bahu kiri, pertahankan selama 3 detik.
c)  Putar gau ke bahu kiri dan pertahankan selama 3 detik.
d)  Putar dagu ke bahu kanan, pertahankan selama 3 detik.
e)  Tarik kepala sejauh mungkin ke depan dan letakkan dagu di atas dada, pertahankan selama 3 detik.
f)   Tarik kepala sejauh mungkin ke belakang, sentuhkan belakang kepala ke bahu, pertahankan selama 3 detik.









 













g.     Latihan kelentukan batang tubuh
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)     Tangan-tangan di atas pinggang dan bengkokkan ke samping dan tahan selama 3 detik setiap sisi.  Lakukan 3 sampai 5 kali setiap sisi.
b)     Kedua tangan berjabatan (kedua telapak tangan rapat) dan lengan-lengan di atas kepala, bengkokkan ke samping dan tahan selama 3 detik tiap sisi. Lakukan 3 sampai 5 kali tiap sisi.
Gambar 7 Latihan kelentukan batang tubuh
 
 










h.  Latihan kelentukan tungkai dan punggung (Sikap berdiri atau mengangkang)
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a)  Capailah bawah kanan, pertahankan selama 3 detik.
b)  Capailah bawah kiri, pertahankan selama 3 detik.
c)  Capailah bawah tengah, pertahankan selama 3 detik.
d)  Ulangi masing-masing latihan sebanyak 3 kali.

Gambar 8 Latihan kelentukan tungkai dan punggung (sikap berdiri/mengangkang)
 
 












i.    Latihan kelentukan tungkai dan punggung (Sikap berdiri lurus)
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a.  Posisi duduk jongkok, pertahankan selama 1 detik.
b.  Posisi bungkuk, pertahankan selama 3 detik.
c.   Ulangi masing-masing latihan sebnayak 3 kali.
d.  Posisi cium lutut sebanyak 3 kali.
e.  Ulangi posisi cium lutut sebanyak 3 kali.
 











j.       Latihan kelentukan punggung
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a.      Lengkungkan punggung, pertahankan selama 3 detik.
b.      Bulatkan punggung, pertahankan selama 3 detik.
c.      Skala lutut kanan, pertahankan selama 3 detik.
d.      Skala lutut kiri, pertahankan selama 3 detik.
e.      Duduk berlutut dan dahi di lantai, pertahankan selama 3 detik.
f.       Lengkungkan naik, pertahankan selama 3 detik.
g.      Ke depan, pertahankan selama 3 detik.
h.     Lengkungkan naik, lutut dibengkokkan, pertahankan selama 3 detik.






 











k.      Latihan Kecepatan
Hampir semua cabang olahraga memerlukan kecepatan, untuk melatih kecepatan dapat dilakukan melalui permainan sebagai berikut:
Nama Permainan: Membuat Kelompok
a)  Cara melakukannya sebagai berikut:
1)  Jumlah pemain: Tidak terbatas
2)  Alat yang digunakan: Tanpa alat
3)  Tujuan permainan: Untuk melatih reaksi dan sosialisasi
4)  Tempat: Halaman sekolah atau ruangan olahraga
5)  Susunan kelas         : Siswa membuat sebuah lingkaran
b)  Aturan Permainan:
1)  Semua siswa harus terlibat dalam permainan ini
2)  Posisi guru boleh ditengah-tengah atau di luar lingkaran
3)  Siswa tidak boleh bergerak sebelum ada aba-aba dari guru baik tepukan atau bunyi pluit
4)  Siswa yang tidak mendapatkan kelompok mendapat hukuman berdasarkan kesepakatan semua siswa dan guru
c)  Cara bermain
1)  Guru menjelaskan pada siswa didik bahwa mereka akan mengambil bagian dalam suatu permainan yang menuntut mereka untuk berfikir dan bertindak cepat.
2)  Guru memulai permainan dengan menjelaskan bahwa jika ia meneriakkan angka tertentu, seketika itu pula para siswa harus secepat mungkin membuat kelompok sesuai dengan angka yang disebutkan oleh guru.
3)  Seluruh siswa berada dalam ruangan atau lapangan dan berpencar di sepanjang pinggir lapangan sambil berjalan atau berlari-lari kecil, sambil mendengarkan aba-aba yang akan diberikan oleh guru. Aba-aba ini berupa angka yang harus diteriakkan oleh guru dengan keras dan lantang agar semua siswa dapat mendengar aba-aba yang diberikan.
4)  Angka harus disebutkan dengan cepat, dan para siswa harus bergerak dengan cepat untuk membentuk kelompoknya sesuai dengan angka yang disebutkan oleh guru.
5)  Siswa yang tidak mendapatkan kelompok akan menerima hukuman sesuai kespakatan.

l.       Latihan Kecepatan Reaksi
Latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan metode pertandingan, untuk mencapai waktu yang secepat-cepatnya dalam mereaksi suatu rangsangan. Bentuk-bentuk latihan tersebut antara lain :
a)  Dengan permainan “Hitam Hijau”, aba-aba mula-mula lambat, makin lama makin cepat.
a.  Mereaksi aba-aba/kode-kode lebih dari dua macam dan harus dikerjakan secepat-cepatnya.
b.  Latihan dengan lemparan bola sebanyak mungkin dalam waktu tertentu.
c.   Bertanding lari sebenarnya, dengan aba-aba start pistol atau peluit.

m.    Latihan Kelincahan, koordinasi, dan reaksi
a)     Nama Permainan: Ular Makan Ekornya
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1)  Jumlah pemain: tidak terbatas
2)  Alat yang di gunakan: tanpa alat
3)  Tempat: di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan
b)     Aturan Permainan
1)  Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan formasi berbanjar
2)  Setiap kelompok dibagi dalam 3 peran yang berbeda, yaitu: siswa yang berada paling depan bertindak sebagai kepala ular, bagian tengah anggota kelompok bertugas sebagai badan ular, dan paling belakang dari kelompok bertindak sebagai ekor ular.
3)  Siswa dibarisan kedua sampai belakang harus memegang perut temannya.
4)  Kelompok yang terlepas pegangannya dinyatakan kalah.
5)  Pemenang ditentukan oleh kelompok yang pertama menyentuh ekor ular.
6)  Kelompok yang melakukan kecurangan dinyatakan kalah dan diberi hukuman sesuai kesepakatan.
c)     Cara Bermain
1)  Semua siswa bersiap-siap berbanjar ke belakang sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan.
2)  Setelah ada aba-aba dari guru semua kelompok bergerak untuk memulai permainan. Kepala ular berusaha menyentuh ekor ular, sementara ekor ular harus sebisa mungkin menghindar dari kepala ular.
3)  Badan ular meliuk-liuk mengikuti gerakan kepal ular atau ekor ular.
4)  Ekor ular yang tertangkap oleh kepala ular dinyatakan kalah.
5)  Kelompok yang paling pertama ekor ularnya dimakan oleh kepala ular maka kelompok tersebut dinyatakan sebagai pemenang.
6)  Kelompok yang paling akhir ekornya dimakan oleh kepalanya maka kelompok tersebut mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan.
7)  Ulangi permainan ini dengan berganti peran.

n.     Latihan Kekuatan Otot Kaki/tungkai
Bentuk-bentuk latihan kekuatan otot kaki secara sederhana dapat dilakukan melalui permainan.
a)  Nama Permainan: Perlombaan Naik Kuda
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1)  Jumlah pemain: tidak terbatas
2)  Alat yang di gunakan: tanpa alat
3)  Tempat: di lapangan olahraga
4)  Susunan kelas         : lihat gambar
b)  Aturan Permainan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1)   Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah anggota kelompok yang sama.
2)   Aba-aba dilakukan dua kali, apabila ada kuda yang berlari sebelum ada aba-aba dari guru maka dinyatakan gugur.
3)   Jarak tempuh  masing-masing lintasan  ± 30 meter.
4)   Kuda yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
5)   Apabila joki terjatuh dari kudanya maka kelompok tersebut dinyatakan gugur.
6)   Pemenangnya ditentukan kuda terakhir pada masing-masing kelompok  menyentuh garis finish.

o.     Latihan Kekuatan otot lengan, perut, dan kaki
Secara sederhana dapat dilakukan melalui permainan berikut.
a)  Perlombaan Gerobak Dorong
Cara melakukannya sebagai berikut:
1)  Jumlah pemain: tidak terbatas
2)  Alat yang di gunakan: tanpa alat
3)  Tujuan permainan: untuk melatih kekuatan otot tangan, perut, dan kaki, kerjasama
4)  Tempat: di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan
5)  Susunan kelas: lihat gambar.
b)  Aturan Permainan
1)  Semua siswa saling berpasangan, yang tidak kebagian pasangan bertugas menjadi juri membantu guru mengawasi permainan.
2)  Aba-aba dilakukan dua kali
3)  Pasangan yang bergerak lebih dulu sebelum ada aba-aba akan mendapatkan peringatan dari guru, kalau mengulangi hal yang sama maka pasangan tersebut akan didiskualifikasi (dianggap gugur)
4)  Jarak tempuh  pada  masing-masing lintasannya ± 10 meter.
5)  Gerobak  yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
6)  Pemenangnya ditentukan oleh gerobak yang pertama  menyentuh garis finish.
c)  Cara Bermain
1)  Guru menyiapkan 4 lintasan permainan dengan jarak lintasannya ± 10 meter.
2)  Masing-masing pasangan bersiap-siap dibelakang garis start, pada tiap-tiap lintasan.
3)  Pada aba-aba yang pertama siswa yang bertindak sebagai pemilik gerobak memegang pergelangan kedua kaki siswa yang berperan sebagai gerobak.
4)  Aba-aba kedua gerobak segera bergerak dengan cara merangkak/berjalan menggunakan kedua tangan sementara kedua kaki dipegang sama pemilik gerobak.
5)  Selanjutnya gerobak bergerak menuju garis finish yang sudah ditentukan, setelah sampai digaris finish maka segera tukar posisi, yang semula bertindak sebagai gerobak sekarang menjadi pemilik gerobak dan sebaliknya. Kemudian tanpa menunggu aba-aba lagi segera berlari menuju garis start pertama yang sekarang akan dijadikan garis finish.
6)  Permainan terus dilanjutkan pada pasangan berikutnya.
7)  Setelah itu dilombakan lagi pasangan yang menang dengan pasangan yang menang sampai menemukan pasangan yang tidak pernah kalah, dan pasangan itulah pemenangnya.
8)  Pemenang dalam permainan ini akan mendapatkan hadiah





DAFTAR  PUSTAKA



Grant Donovan, Jane Mc Namara, Peter Gianoli, Koreksi Gerakan Senam yang Membahayakan, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 2001
Ladislaus Naisaban, Bergembira Bersama 100 Permainan Rakyat, PT Grasindo, Jakarta, 2007
Marry P Mc Gowan, MD, Jo Mc Gowan Copra, William P. Castelli, MD, Menjaga Kebugaran Jantung, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 2001
Mukhtar, M.Pd., Dr., Martinis Yamin, M.Pd., Metode Pembelajaran yang Berhasil, Jakarta: P.T. SESAMA MITRA SUKSES, 2003
Nancy Burstein, Senam Dingklik: Petunjuk Mutakhir, Cara Latihan yang Efisien, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 1996
Oemar Hamalik, Dr. Prof., Pendidikan Guru: Berdasar Pendekatan Kompetensi, Jakarta: P.T BUMI AKSARA, 2002
Pepen Supendi dan Nurhidayat, Fun Game, 50 permainan menyenangkan di indoor dan outdoor, Penebar Swadaya, Jakarta, 2007
Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
Richard R Brown, Joe Henderson, Bugar Dengan Lari, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 1994
Soemitro, Permainan Kecil, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Jakarta,1999.
Sukintaka, Dr. Prof., Teori Penjas: Filosofi, Pembelajaran, dan Masa Depan, Bandung: Nuansa, 2001
Thomas R Beachle, Roger W Earle, Bugar dengan Latihan Beban, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 2002
Wahjoedi, Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 2000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI

Illiza Sa`aduddin Djamal, SE Calon Terkuat Ketua PP PERPANI Jakarta, Muharilsport. - Illiza Sa`aduddin Djamal, SE mantan walikota B...