1. Teori
Human Relations Tradisional adalah : Manusia
dianggap fungsi-fungsi Manajemen Tradisional (Abad XIX) Asumsi: Manusia dianggap produksi yang sangat
berguna bagi produktifitas. Uang
merupakan alasan sebagai makhluk yang banyak sifat negatifnya Karena itu perlu diberi force dan insentif
utama seseorang bekerja Observasi
lapangan: fisik seperti uang, bonus, dll.
CARA : Metode-metode yang dibakukan merupakan cara
terbaik dalam melaksanakan tugas, para pekerja dilatih agar mengikuti metode
tersebut, kemudian Para bawahan tidak
diberi kesempatan untuk diawasi secara ketat.
mengembangkan kreativitas dan kemandiriannya, dan hanya dilatih
untuk Manusia menjadi loyal saja
2. Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam
pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta
didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
Dalam
teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari
proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang
pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan
kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang
paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita
amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan
untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya)
dapat tercapai.
3. Teori human capital adalah suatu pemikiran yang
menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk kapital atau barang modal
sebagaimana barang-barang modal lainnya, seperti tanah, gedung, mesin, dan
sebagainya. Human capital dapat didefinisikan sebagai jumlah total dari
pengetahuan, skill, dan kecerdasan rakyat dari suatu negara.
human
capital dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih
tinggi di masa yang akan datang. Walaupun kontroversi mengenai diperlakukannya
human resources sebagai human capital belum terselesaikan, namun beberapa
ekonom klasik dan neo-klasik seperti Adam Smith, Von Threnen, dan Alfred
Marshall sependapat bahwa human capital terdiri dari kecakapan-kecakapan yang
diperoleh melalui pendidikan dan berguna bagi semua anggota masyarakat.
Kecakapan-kecakapan tersebut merupakan kekuatan utama bagi pertumbuhan ekonomi.
4. teori kesalahan manusia(human error) berkembang sangat
pesat. Ada dua aspek yang berkembang dalam teori kesalahan manusia ini, yaitu
pendekatan dalam mencari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecenderungan
manusia berbuat salah dan pendekatan dalam mencari aspek yang memperkecil
terjadinya kesalahan manusia.
Pendekatan
pertama adalah pendekatan analisis kesalahan (Error Analysis Approach),
dimana analisa bermula dari suatu kejadian kecelakaan, kemudian dilakukan
analisa mundur untuk mencari faktor-faktor penyebab kecelakaan tersebut.
Pendekatan dalam memperkecil kesalahan manusia disebut pendekatan analisis kepatuhan
(compliance analysis approach), dimana analisa bermula dari analisa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan manusia pada peraturan
keselamatan dan bagaimana cara untuk meningkatkan kepatuhan tersebut.
5. Menurut Chapanis (1985), human factor berhubungan
dengan informasi mengenai tingkah laku, kemampuan, dan keterbatasan manusia
serta karakteristik mengenai perancangan peralatan, mesin, sistem, pekerjaan
dan lingkungan untuk menghasilkan keamanan, kenyamanan, dan efektifitas dalam
penggunaannya. Pada pelaksanaannya, aspek human factor ini dicoba untuk
disesuaikan dengan sesuatu yang digunakan serta lingkungan tempat kegiatannnya
bekerja sehingga dapat sesuai berdasarkan kapabilitas, keterbatasan dan
kebutuhan orang yang melakukan pekerjaan.
Human
factor terfokus pada aspek manusia serta interaksinya dengan produk, peralatan
fasilitas yang digunakan, prosedur pekerjaan, dan lingkungan dimana kegiatan
tersebut dilakukan.
6. Teori Human Security : Gagasan atau ide tentang human
security membangkitkan kembali
perdebatan mengenai apa itu keamanan dan bagaimana mencapainya.
Paling tidak ada tiga kontroversi dalam
perdebatan tersebut. Pertama , human
security merupakan gagasan dan upaya
negara-ne gara Barat dalam bungkus baru untuk
menyebarkan nilai-nilai-nilai mereka terutama tentang hak azasi
manusia. Kedua , human security, sebagai
suatu konsep, bu kanlah hal baru. Human security yang secara luas mencakup isu-isu non-militer juga
sudah dikembangkan di dalam konsep
keamanan konprehensif. Ketiga ,
barangkali perdebatan yang paling tajam,
adalah perbedaan dalam definisi dan
upaya untuk mencapai human security oleh
masing-masing pemerintah nasional berdasarkan sudut pandang, pengalaman, dan
prioritas yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar