EMOSI
PEMAIN DALAM PERTANDINGAN YANG RASIS
(Kasus Pada Pertandingan Manchester United Melawan Liverpool Tahun 2011)
(Kasus Pada Pertandingan Manchester United Melawan Liverpool Tahun 2011)
Oleh
Muharil
Dosen
pengasuh
DR .Saifuddin,
M.Pd
MAGISTER PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Sejatinya suatu pertandingan sepak bola
bisa menjadi pemersatu dua buah tim yang bertanding,tentu saja ini adalah
harapan semua orang yang mendambakan keharmonisan dalam berolahga. Dan
kebanyakan pertandingan memang berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan ,akan
tetapi terkadang terdapat pula beberapa pertandingan yang berlangsung tidak
sesuai dengan apa dinginkan. Tentu saja hal tersebut akan mendapat banyak
sorotan dari berbagai pihak karena hal tersebut rancu dan tabu dalam sebuah
pertandingan sepak bola.
Dalam sebuah negara biasanya terdapat
satu liga sepak bola yang utama dan tingkatan kasta lebih tinggi. Sebut saja liga inggris atau yang lebih dikenal
dengan sebutan (BPL) Barclays Premier League adalah salah satu liga paling fenomenal di
dunia,hal ini terbukti dengan banyak peminat yang rela menonton berabagai
jadwal pertandinganya.
Dalam Barclays Premier League atau liga
ingris kekuatan klub sangatlah merata namun demikian ada beberapa klub yang
komposisi pemainnya lebih bagus dan merata. Pada barclays premier league ada
istilah tim big 4 yang terdiri dari mnachester united,arsenal,chelsea dan
liverpool maka adalah hal yang sangat ditunggu tunggu apabila tim tersebut
berlaga di barclays premier league.
Pertandingan MU vs liverpool tahun lalu
adalah salah satu partai big macth yang menuia banyak kritik dari berbagai komisi disiplin barclays premier league
karena pada pertandingan tersebut dianulir sebagai pertandingan yang banyak
sekali meluapkan emosi dari pemain kedua belah klub dan pertandingan tersebut
di bumbui dengan teindakan rasisme oleh pemain liverpool terhadap pemain MU
dalam hal ini pemain liverpool diwakili oleh Louis Suarez pihak yang melakukan tindakan rasisme terhadap pemain
MU dalam hal ini adalah Patric Evra. Dan
setalah diselidiki terbuktilah kalau suarez memang melakukan pelecehan terhadap
evra,praktisla dalam pertandingan tersebut kedua pemain tersebut berada dalam
keadaan tingkatan emosi yang sangat meluap luap.
Emosi yang berlebihan memang sangat merugikan tim dalam
sebuah pertandingan ,dalam ini liverpool merugi karena tidak bisa menggunakan
tenga suarez untuk pertandingan lainnya karena mendapat sanksi larangan
bertanding yang dijatuhkan komosi disiplin barclays premier league.Dan pada
saat MU dan liverpool kembali berduel di tingkatan carling cup para pengamat
sepak bola beranggapan ini akan menjadi pertai barclays premier league yang
paling tinggi tingkat emosi. Dari kasus yang pernah terjadi ini penulis membahas
sedikit tentang Meningkatnya Emosi
Pemain Dalam Pertandingan Yang Rasisme.
Pertemuan kembali kedua pemain pada pertandingan
kemarin merupakan pertemuan pertama pasca selesainya hukuman Suarez. Pada
pertandingan ini juga kembali menorehkan sensasi baru. Diharapkan oleh
publik agar kedua pemain ini mau dalam prosesi jabat akan tetapi hal itu tak
terlaksana karena Suarez masih sangat emosi dan mengacuhkan sodoran
tangan Evra dan berlalu begitu saja.
Kejadian ini pun berlanjut saat keduanya makin emosi usai
babak pertama usai, saat wasit meniup tanda pertandingan babak pertama usai
Evra yang emosi karena tidak dianggap sempat mengejar Suarez dilorong
stadion untuk menanyakan perihal penolakannya untuk bersalaman, namun suarez
malah tambah emosi . insiden ini dapat menaikkan emosi pemain dalam lanjutan
pertandingan berikutnya dan membuat
sejumlah pemain, steward dan polisi harus turun tangan mengatasi hal tersebut.
Pada hakikatnya suasana pertandingan
yang rasisme adalah pangkal terciptanya emosi dari pemain tersebut. Hal ini
selanjutnya akan berpengaruh pada dampak psikologis pemain MU dan liverpool
lainnya.dan kenyataannya emosi yang meluap luap sangat sulit sekali
dikendalikan apabila dalam suatau pertandingan dibumbui dengan suasana rasisme.
Pada intinya kalau bisa ciptakanlah
suasana pertandingan yang harmonis antara kedua klub dengan demikian emosi
dalam pemain nantinya akan mudah di kontrol. Namun bila hal ini tetap saja
terjadi maka ini akan menjadi bahan
pertimbangan komisi disiplin untuk menindak lanjutinya.
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1.Definisi Emosi
Pada Atlet Sepak Bola
Emosi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:228) diartikan sebagai “Suatu keadaan dan
reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan,
kecintaan, keberanian yang bersifat subyektif”.
Menurut Singer (1988), emosi atau perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Unsur-unsur emosi/perasaan antara lain : (a) bersifat subyektif daripada gejala mengenal, (b) bersangkut paut dengan gejala mengenal, (c) perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.
Menurut Singer (1988), emosi atau perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Unsur-unsur emosi/perasaan antara lain : (a) bersifat subyektif daripada gejala mengenal, (b) bersangkut paut dengan gejala mengenal, (c) perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.
Gejala
emosi/perasaan kita tergantung pada : (a) keadaan jasmani, misalnya badan kita
dalam keadaan sakit, perasaan lebih mudah tersinggung daripada kalau badan
sehat, (b) pembawaan, ada yang berperasaan halus sebaliknya ada pula yang kebal
perasaannya, (c) perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.
Tiga dimensi
perasaan menurut W. Wundt adalah: (a) dimensi pertama, yaitu perasaan
menyenangkan dan tidak menyenangkan, (b) dimensi kedua, perasaan dapat dialami
sebagai suatu hal yang “excited” atau sebagai “inert feeling”, (c) dimensi ketiga,
yaitu “expectancy” dan “release” adalah suatu perasaan yang dialami oleh
individu sebagai sesuatu yang masih dalam penghargaan.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa emosi dalam sepak bola dapat dipandang sebagai hal
yang berpengaruh dalam hal ini emosi kearah negatif , berarti emosi dipandang
sebagai daya pengacau dari dalam diri atlet sepak bola itu untuk
melakukan segala aktivitas yang berlebihan yang sulit dikontrol terhadap orang
lain demi kepuasan pribadi. Emosi dipandang dari segi sebuah proses, berarti emosi
seorang pemain sepak bola dapat dirangsang oleh factor luar juga. Timbulkan
emosi dalam diri pemain sepak bola maka perlu proses rangsangan fisik ,teknik ,taktik ,dan
mental dari orang lain dalam suasana pertandingan sehingga dapat merugikan berbagai pihak yang
tidak kehendaki bersama. Emosi dari segi tujuan dalam sepak bola , berarti
emosi adalah sasaran stimulus yang
akan dicapai. Jika pemain bola berkeinginan mengekspresikan emosi , maka akan
sangat sulit baginya untuk mengontrol hal tersebut.
2.2. Suasana
Rasisme Manchester United Kontra
Liverpool
Dapat
disimpulkan bahwa faktor utama yang menyulut emosi pada laga Manchester united
melawan Liverpool disebebkan karena suasana pertandingan yang sangat rasisme yang
picu oleh louis suarez terhadapa patric evra. Dalam hal ini suarez mengeluarkan kata kata yang
bernada pelecehan ras kulit hitam terhadap evra. Dan emosi dari kedua pemain
tersebut terus berapi api hingga berimbas pada peningkatan tensi suasana pertandingan
yang hampir menjurus kepada kontak fisik.
Upaya
perdamaian memang sudah dijalankan oleh FA untuk meredam emosi kedua pemain
tersebut, namun apa daya faktor emosi sejatinya adalah dapat dikontrol dari
dalam diri terlebih dahulu,kemudian dikondisikan oleh lingkungan.
Pihak yang dapat melakukan dan terkena Rasisme
adalah :
·
Pemain
·
Manejer / Pelatih
·
Suporter , dan
·
Media massa
Maraknya rasisme dalam dunia sepakbola barclays premier
league mengundang badan sepakbola FIFA
dan UEFA mengkampanyekan antirasis dengan mengusung bendera bertuliskan Say
No To Racis menjelang setiap pertandingan resmi. FIFA dan UEFA pun
mengeluarkan berbagai kebijakan yang menghukum kepada pemain, penonton, klub, dan
badan sepakbola di sebuah negara bila melakukan tindakan rasis. Badan sepakbola
itu ketika menegakkan antirasis sangat tegas.berikut rentetan kasus rasisme di barclays
premier league
·
Ketika pemain Manchester
United, Rio Ferdinand, berkomentar rasis di twitter yang mengejek pemain Chelsea, Ashley Cole dengan
sebutan choc ice,sebuah ejekan untuk menggambarkan seseorang yang
berkulit hitam namun orang itu merasa berkulit putih, ia langsung dijatuhi
hukuman oleh FA, badan sepakbola Inggris.
·
Demikian pula, FA memberi
hukuman kepada Kapten Chelsea, John Terry, dengan larangan bermain sebanyak 4
pertandingan dan denda 220.000 poundsterling. Terry dinyatakan bersalah
mengumpat back Queens
Park Rangers, Anton Ferdinand, dengan kalimat rasis.
·
Tak hanya pemain, FA pernah
mengacam akan menghukum West Ham United sebab suporternya menyanyikan nyanyian
yang menghina kelompok Yahudi ketika mereka bertanding melawan tim sekota,
derby, dengan Tottenham Hotspur di White Hart Lane.
2.3 Dampak
Emosi Yang Timbul Dari Suasana Pertandingan Rasisme Antara Manchester United
Kontra Liverpool.
Pengaruh-pengaruh
negatif dari emosi yang disebabkan suasana pertandingan yang rasisme Antara Manchester United Kontra Liverpool,
antara lain :
·
Gelisah , adalah gejala takut atau dapat pula dikatakan
taraf takut yang masih ringan.
·
Takut , Hampir semua orang mempunyai
pengalaman-penaglaman yang menakutkan . Takut biasanya berakar pada pengalaman
sebelumnya atau pada masa-masa lampau.
·
Marah, dapat dikatakan sebagai reaksi kuat atas
sesuatu yang tidak menyenangkan dan mengganggu pada seseorang.
2.4 Pendapat Ahli
Tentang Emosi Dan Rasisme
Pada Atlet Sepak Bola
Emosi berasal dari bahasa latin”emovere” yang berarti bergerak
menjauh
Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi
yaitu;
•
Amarah;beringas,
mengamuk, benci, jengkel, kesal hati.
•
Kesedihan; pedih,
sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa.
•
Rasa takut; cemas,
gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri.
•
Kenikmatan; bahagia,
gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga.
•
Cinta; penerimaan,
persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan,
kasih sayang.
•
Terkejut; terkesiap, kaget.
•
Jengkel; hina, jijik,
muak, mual, tidak suka.
•
Malu; malu hati,
kesal, minder
Di samping
itu Kohnstam memberikan klasifikasi perasaan sebagai berikut: (a) perasaan
keindraan, merupakan perasaan yang berhubungan dengan alat-alat indera,
misalnya asin, manis, pahit, haus, lapar, lelah, dsb; (b) perasaan kejiwaan
meliputi perasaan keintelektual, perasaan kesusilaan, perasaan keindahan,
perasaan kemasyarakatan, perasaan harga diri, dan perasaan ke Ketuhanan
(Ahmadi, 2003:106).
Sedangkan
rasisme Menurut Wikipedia memiliki arti suatu sistem kepercayaan atau doktrin
yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras tertentu lebih
superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya. Menurut Kamus Besar
bahasa Indonesia rasisme diartikan sebagai paham atau golongan yang menerapkan
penggolongan atau pembedaan ciri-ciri fisik ( seperti warna kulit ) dalam
masyarakat. Rasisme juga bisa diartikan sebagai paham diskriminasi suku, agama,
ras ( SARA ), golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu.
Rasis dalam dunia sepakbola inggris muncul dalam sebuah pertandingan
antar klub dan dikancah Eropa. Rasis
muncul di sepakbola inggris disebabkan oleh banyak faktor seperti sejarah masa
lalu sebuah bangsa, ego etnis, dan adanya kesenjangan ekonomi. Rasis selalu sering
muncul bila yang bertanding el clasico atau musuh bebuyutan,
seperti manchester united melawan liverpool. Sebagaimana kita ketahui sekitar
46 negara yang ada di Eropa berdiri dan tegak di atas dasar keetnisan. Mereka
membentuk negara dan bangsa karena persamaan satu etnis. Etnis ini kemudian
menjadi nasionalisme.
2.5 Langkah Yang Ditempuh Sebelum Rasisme Terjadi
Rasisme
Sangat Tidak Dininginkan Langkah Langkah Yang Di Buat Agar Rasisme Dapat
Diminimalisir dengan cara :
·
Memberi hukuman tegas pada pelakunya
·
Pada ban kapten dituliskan anti rasicm
·
Pada bendera fair play di tuliskan say no to racims
·
Denda bagi pemain dan klubnya
·
Sosialisasi tentang perbedaan ras
·
permainan dihentikan jika ada dukungan
mengungkapkan komentar rasis.
Pihak
berwenang harus menangani ini dengan tegas. Ini adalah satu-satunya solusi.
Orang lain tak dapat berbuat apa-apa," kata Steven Gerrard terkait masalah
rasis yang menimpa juniornya, seperti dikutip Espnstar.
"Mereka (UEFA) adalah pihak yang memegang kendali dan bisa memberikan
denda besar atau hukuman kepada seseorang. Jadi, kenapa harus menunggu? Lakukan
sekarang." "Kami sudah membuat langkah besar dengan berusaha
menghapuskan rasisme dari pertandingan sepak bola. Akan tetapi, insiden telah
membawa kami kembali ke titik awal," imbuhnya.UEFA langsung menuntut
Federasi Sepak Bola inggri karena dianggap tak mampu mengatasi tingkah laku pemainnya.
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Emosi Atlet Sepak Bola
Ada banyak
sekali faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya emosi seorang pemain
bola. Gunarsa (2004) menjelaskan bahwa ada 4 dimensi mempengaruhi emosi.
Dimensi-dimensi tersebut adalah:
a. Pemain Bola Sendiri
seorang pemain bola memegang peranan
sentral dari munculnya emosi . seorang pemain bola sendiri yang mengatur
dirinya untuk mencapai atau mendapatkan emosi. Jika seorang pemain bola sudah
merasa emosi dan dia puas dengan pencapaian yang ada, maka tidak ada lagi usaha
keras untuk mendapatkan sesuatu yang baru.
b. Hasil
Penampilan
Hasil penampilan sangat menentukan emosi
seorang seorang pemain bola selanjutnya. Kekalahan dalam pertandingan
sebelumnya akan berdampak negatif terhadap emosi seorang pemain bola berikutnya. Atlet akan
diliputi perasaan tidak berdaya dan seolah-olah tidak mampu lagi untuk bangkit.
Terlebih lagi jika mengalami kekalahan dari pemain yang dianggap lebih lemah
dari dirinya. Sebaliknya, jika mendapatkan kemenangan, maka hal itu akan
menumbuhkan sikap positif untuk mengulang keberhasilan yang berhasil dia raih.
c. Suasana
Pertandingan
Suasana pertandingan sangat
menentukan emosi seorang seorang pemain bola . Sebagai contoh, evra dan suarez kerap cek cok dalam pertandingan gara-gara merasa dirinya
menjadi sasaran rasisme oleh suarezn. Kondisi tersebut tentu saja tidak
menyenangkan. Emosi yang sudah terganggu oleh kondisi pertandingan yang tidak
menyenangkan akan berdampak pada seorang pemain bola dalam menyelesaikan atau memenangkan sebuah
pertandingan.
d. Tugas atau Penampilan
Emosi juga
ditentukan oleh tugas atau penampilan yang dilakukan. Jika tugas tidak berhasil
dengan baik diselesaikan, maka seorang
pemain sepak bola akan emosi internal meningkat.
Dengan meningkatnya emosi yang tinggi, maka pertadingan akan kacau.
2.7 Cara Mengatasi Emosi Pada Atlet Sepak Bola
Di samping hal-hal di atas, berbagai
teknik juga dapat digunakan untuk menekan emosi atlet / seorang pemain
sepak bola mencapai prestasi maksimalnya
(Anshel, 1997) seperti misalnya:
·
Saling mengenal di antara sesama anggota tim dan
Terencana
·
Berorientasi ke masa depan
·
Mengembangkan keterampilan
·
Memberikan penghargaan
·
Menanamkan disiplin secara tegas bukan keras
·
Mencari kesamaan pandangan
·
Membuat kegiatan menjadi menarik misalnya dengan
memvariasikan kegiatan latihan
·
Bersikap konsisten terutama dalam menetapkan
aturan
·
Tidak beranggapan menang adalah segala-galanya
tetapi lebih menekankan pada faktor usaha
·
Waspada terhadap kecenderungan berpikir negative
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
(BPL) Barclays Premier League adalah salah satu liga paling fenomenal di
dunia,hal ini terbukti dengan banyak peminat yang rela menonton berabagai
jadwal pertandinganya. Pertandingan manchester united melawan liverpool tahun lalu
dikategorikan sebagai sebuah laga big
macth yang sangat menekan jiwa karena berjalan dalam suasana rasisme. Rasisme
menjadi pangkal naiknya emosi pemain yaitu suarez terhadap evra,measalah makin
rumit karena mereka kembali beduel dalam piala carling cup. Suarez sebagai
pihak yang melakukan rasisme terhadap evra telah mendapatkan yang sangat
berat,dan evra diharapkan tidak menjadikannya dendam yang berkepanjangan.
Emosi yang ditimbulkan oleh rasisme pada
pertandingan manchester united melawan liverpool pada ujung nya merugikan
pemain dari kedua tim. Dalam sepak bola inggris rasisme talah mendapat
perhatian petinggi UEFA karena sudah mencapai tingkatan yang parah. Dan pada
hakikatnya suasana pertandingan yang rasisme itu dapat dicegah sebelum terjadi
dengan berbagai cara dan tindakan.
3.2 Saran
Mohon Lanjutkan Pembelajaan model diskusi makalah karena sangat bagus
untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Daniel Goleman (2002 : 411) Http://www.Pendapat Ahli.Com/2012/05/
Gunarsa,
S.D,.(2004) Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta .BPK Gunung Mulia
Http://www.Gasud.Com/2012/05/Emosi
Dalam Sepak Bola.Html
Http://www.Sport.Com/2011/12/ Teknik
Meningkat kan Motivasi Atlet Umum .Html
Maksum, A (2008). Psikologi Olahraga Teori Dan
Aplikasi, Unesa University Press, Semarang.
Singer,R.N (1988) Psychological Testing: What Value
To Coaches And Atlhletes? International juornal og sport psychology.