BEIJING
– Seorang pria China, Mei Aicai, sedang jadi perbincangan hangat di jejaring
sosial, Sina Weibo. Mei jadi viral lantaran berhasil menaklukkan hati wanita
cantik Ukraina yang kini jadi istrinya. Kisah
Mei Aicai tengah marak diperbincangkan. Banyak pengguna Internet (netizen) yang
mengaku iri lantaran Mei bisa memperoleh istri yang cantik. Kisah
Mei sebenarnya telah muncul sejak beberapa tahun silam. Namun, kepopulerannya
kembali membuat heboh setelah dirinya tampil di sebuah acara TV di Tiongkok. Mei
Aicai mengunggah kisah hidup di blog pribadinya. Dia menceritakan, awalnya dia
adalah seorang pemuda dengan masa depan suram. Di ujian masuk perguruan tinggi,
dia memperoleh skor yang sangat buruk. Sadar
tak bisa bersaing di negara asalnya, Mei akhirnya hijrah ke Ukraina di Benua
Eropa. Negara yang awalnya dia anggap berada di Benua Afrika ini awalnya tak
terlalu bersahabat. Betapa
tidak? Mei tak bisa berbahasa Rusia yang biasa digunakan berdialog di Ukraina.
Satu-satunya kalimat Rusia yang ia tahu saat berangkat adalah “Halo, saya ingin
air”. Ia
menceritakan bagaimana sulitnya meminta gaya rambut yang ia inginkan di tukang
pangkas rambut. Nasib
Mei tertolong berkat kemampuannya bermain tennis meja. Mengikuti berbagai
turnamen tenis meja di Ukraina, dia memperoleh banyak prestasi. Ia
jadi juara tiga kompetisi tenis meja di Universitas Karkov.
Lewat
tennis meja ini pula, Mei bertemu dengan kekasih yang kemudian menjadi
istrinya. Kisah
yang ditulisnya di blog ini langsung tersebar luas melalui jejaring sosial,
Sina Weibo. Sebagian besar pembaca memuji keberhasilannya menggaet seorang
perempuan cantik Ukraina menjadi istrinya. Istrinya
yang kini bernama Mei Dasha sebenarnya masih remaja. Dasha belum lulus sekolah
menengah atas dan kini masih berusia 17 tahun. “Ia
mungkin masih muda namun pandangannya sudah dewasa. Di sekolah, ia adalah siswa
yang baik dengan nilai yang bagus. Di rumah, ia adalah istri yang baik, rajin
merapikan rumah, memasak dan mencuci,” kata Mei membanggakan sang istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar