Jumat, Desember 13, 2013
Kamis, Juli 04, 2013
Senin, Juli 01, 2013
Sabtu, Juni 29, 2013
Jumat, Juni 28, 2013
lamonta dokumen
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Matador FC melaju ke babak empat besar turnamen Reudeup Cup I usai menggilas Lamonta FC 1-0, di lapangan Desa Reudeup, Montasik, Aceh Besar, kemarin.
Pertarungan kemarin berjalan ketat sejak menit awal. Bagaimana tidak, kedua tim yang sama-sama berambisi lolos ke semifinal, berjuang habis-habisan. Memboyong semua pemain terbaik yang mereka miliki, kedua kubu langsung menerapkan permainan terbuka. Saling jual beli serangan pun tak bisa dielakkan.
Meski begitu, serangan Matador yang dimotori Lutfi, Iwan, serta Fajri, tampaknya lebih efektif. Terbukti, mereka bisa mencetak gol kemenangan yang menjadi kunci kesuksesan. Sebaliknya, Anelka, Faisal Jalil, serta Suheri, yang menjadi andalan Lamonta gagal memecah kebuntuan sehingga mereka mesti rela tersingkir. Untuk laga petang nanti, Lamnga FC melawan Putra Jantho.(***)
Senin, Juni 03, 2013
guru profesional
GURU
PROFESIONAL
1.
Kompetensi
Profesional Guru
Sesuai dengan fungsinya, guru tidak hanya
menyampaikan materi ajar saja, tetapi harus melakukan tindakan mendidik. Oleh
karena itu, guru perlu memiliki kemampuan memotivasi belajar, memahami potensi
peserta didik, sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal. Apalagi dalam
era globalisasi komunikasi seperti saat ini perlu adanya perubahan orientasi di
dalam proses pembelajaran.
Guru bukanlah satu-satunya sumber
informasi bahan ajar, maka guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator dan
membantu peserta didik dalam mengolah informasi. Perubahan peran dan fungsi
guru di dalam proses pembelajaran tersebut menuntut adanya perubahan dan
peningkatan kompetensi profesional guru. image_thumb%25255B6%25255D Menurut
Syah (2000), “kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau
memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya dikemukakan bahwa
kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya
secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesional guru dapat
diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi
keguruannya. Guru yang kompenten dan profesional adalah guru piawai dalam
melaksanakan profesinya. Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas No.
045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.
Jadi kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
Undang-Undang Guru dan Dosen dan
Peraturan Pemerintah No. 19 (Depdiknas, 2005) menyatakan kompetensi guru
meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Keempat
jenis kompetensi guru tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kompetensi
Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. 2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman
peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara
substantif, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 3.
Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang
berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan
mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran
di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut,
serta menambah wawasan keilmuan sebagai seorang guru. 4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Kompetensi profesional guru sangat diperlukan guna
mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan, dalam hal ini guru.
Guru merupakan faktor penentu mutu pendidikan dan keberhasilan pendidikan di
sekolah. Oleh karena itu tingkat kompetensi profesional guru di suatu sekolah
dapat dijadikan barometer bagi mutu dan keberhasilan pendidikan di sekolah.
Guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam
pembangunan nasional bidang pendidikan. Pembangunan tersebut merupakan upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang
beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan
beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Penyelenggaraan pendidikan bermutu akan dihasilkan oleh guru yang
profesional dengan kualifikasi minimal seperti yang dipersyaratkan
Undang-undangNomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru (dari bahasa
Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah
"berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia,
guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utamanya adalah:
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik.
Guru juga dapat diartikan dengan
digugu dan ditiru setiap ucapan,tindakan ataupun tingkah lakunya sebagai suatu
pedoman atau penuntun pada setiap peserta didik baik dilingkungan sekolah
ataupun lingkungan keluarga dan juga masyarakat.guru merupakan orang yang mampu
memberikan pencerahan dan juga pemahaman baik moral maupun sprirtual kepada
setiap insane manusia dan tidak terbatas oleh ruang gerak waktu dan usia Guru
adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini di jalur sekolah
atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru
seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang
lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga
dianggap seorang guru. Pendidikan yang bermutu memiliki kaitan kedepan (Forward
linkage) dan kaitan kebelakang (Backward linkage). Forward linkage berupa bahwa
pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan
bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur, dan
sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang
bermutu. Backward linkage berupa bahwa pendidikan yang bermutu sangat
tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional,
sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat
mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, hampir semua
bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan
guru yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah
di banyak negara adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan mutu
dan memberikan jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Pembinaan
guru harus berlangsung secara berkesinambungan, karena prinsip mendasar adalah
guru harus merupakan a learning person, belajar sepanjang hayat masih dikandung
badan. Sebagai guru profesional dan telah menyandang sertifikat pendidik, guru
berkewajiban untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru.
Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous profesional
development) menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu kelompok kerja guru
(KKG) untuk tingkat SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk tingkat
sekolah menengah. Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk menyelesaikan
persoalan pengajaran yang dialami guru dan berbagi pengalaman mengajar antar
guru, tetapi dengan strategi mengembangkan kontak akademik dan melakukan
refleksi diri. Upaya yang sungguh-sungguh perlu dilaksanakan untuk mewujudkan
guru yang profesional: sejahtera dan memiliki kompetensi. Hal ini merupakan
syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas,
di mana pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu syarat utama untuk
mewujudkan kemakmuran dan kemajuan suatu bangsa. Pada dasarnya peningkatan
kualitas diri seseorang harus menjadi tanggung jawab diri pribadi. Oleh
karenanya usaha peningkatan kualitas guru terletak pada diri guru sendiri.
Untuk itu diperlukan adanya kesadaran pada diri guru untuk senantiasa dan
secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan
guna peningkatan kualitas kerja sebagai pengajar profesional. Kesadaran ini akan
timbul dan berkembang sejalan dengan kemungkinan pengembangan karir mereka.
Oleh karena itu pengembangan kualitas guru harus dikaitkan dengan perkembangan
karir guru sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta.
Gambaran yang ideal adalah bahwa pendapatan
dan karir, dalam hal ini jenjang jabatan dan kepangkatan merupakan hasil dari
peningkatan kualitas seseorang selaku guru. Jenjang kepangkatan dan jabatan
yang tinggi hanya bisa dicapai oleh guru yang memiliki kualitas profesional
yang memadai. Sudah barang tentu alur pikir tersebut didasarkan pada asumsi
bahwa peningkatan jenjang kepangkatan dan jabatan guru berjalan seiring dengan
peningkatan pendapatannya. Guru yang efektif dan profesional tentulah memiliki
karakter sebagai berikut:
1. Memiliki
kadar pengetahuan yang maju di mata pelajaran spesialisasinya. Guru yang
pengetahuannya sudah maju menghasilkan siswa yang nilainya lebih bagus dalam
tes standar. Guru yang menguasai wilayah mata pelajarannya, lebih siap menjawab
pertanyaan-pertanyan siswa dan menjelasakan konsep secara lebih baik. Tidak
gugup dan penjelasannya tidak membingungkan.
2. Berpengalaman
mengajar (paling sedikit tiga tahun). Guru yang berpengalaman cenderung tahu
lebih baik apa aktivitas dan praktik mengajar yang harus dipakai saat mengajarkan
konsep-konsep tertentu. Dia juga lebih mampu mengindividualisir pelajaran agar
cocok dengan kebutuhan setiap siswa.
3. Ucapannya
jelas. Guru dengan kemampuan verbal tinggi dan punya kosakata luas cenderung
menghasilkan siswa yang dapat mengerjakan tes standar secara lebih baik.
4. Antusias.
Jika anda menunjukkan antusiasme saat mengajar, maka akan memotivasi siswa
untuk belajar. Antusiasme dapat ditandai dengan penyampaian vokal secara cepat
dan bersemangat., dengan gerak tangan, kontak mata yang bervariasi dan tingkat
energi tinggi. Antusiasme guru juga diikuti dengan meningkatnya penyimpanan
memori di kalangan siswa.
5. Peduli.
Tunjukkan kepedulian yang tulus. Benar-benar memperhatikan kesehatan dan
kehidupan pribadi siswa. Berikap ramah dan mau mendengarkan masalah siswa
maupun orang tuanya. Sehingga suasana kelas terbangun menjadi hangat dan siswa
berani ikut terlibat mengambil keputusan. guru peduli sering menghadiri
ekstrakurikuler siswa, melihat kegiatan konser atau pertandingan olah raga.
6. Ceria dan
santai. Kepribadiannya amat baik karena menikmati kegembiraan dari pekerjaannya
sebagai pengajar. Ia berpartisipasi dalam kegiatan dengan siswa, punya rasa
humor yang baik dan akan sering tertawa bersama siswa.
7. Siap
bekerjasama dengan guru lain maupun orang tua siswa. 8. Berniat memperbaiki
kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya.
8. Kelasnya
secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar. 10. Menjaga
waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin.
9. Masuk kelas dalam keadaan siap.
10. Dorongan
positif.
11. Memonitor
dan menangani gangguan di kelas.
12. Mendisiplinkan
siswa secara adil dan wajar
13. Menyampaikan
harapan akademik yang tinggi.
14. Menunjukkan
suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi.....
Minggu, Mei 26, 2013
mengabdi tanpa batas
Een Sukaesih,
penderita lumpuh di seluruh tubuh asal Sumedang, Jawa Barat, meraih penghargaan
khusus Liputan 6 Award 2013. Een adalah guru tanpa pamrih yang mengajari
anak-anak di rumahnya yang sederhana.
Dalam acara
yang digelar di Gedung Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2013), Een menerima
penghargaan khusus Liputan 6 Award karena dedikasinya sebagai anak bangsa yang
memberikan pengaruh terhadap kemajuan bangsa. Penghargaan diberikan Ketua Umum
Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, yang juga Mantan Wakil Presiden itu.
Jusuf Kalla sekaligus didaulat sebagai ketua tim juri dengan anggota antara
lain Komaruddin Hidayat, Daniel Dhakidae dan Yenny Wahid."Semoga
penghargaan ini bisa memberikan motiviasi bagi semua, khususnya bagi
saya," kata Een yang terbaring di atas tempat tidur saat menerima
penghargaan.
Een menerima
penghargaan didampingi anak didiknya yang terus mendampingi sejak dari rumahnya
di Sumedang, Jawa Barat. Meski menderita lumpuh di seluruh tubuh, kecuali mulut
dan mata, een adalah sosok guru tanpa tanda jasa. Ia menyisihkan 25 kandidat
untuk 5 lima kategori, yakni inovasi, kemanusiaan, pendidikan, pemberdayaan
masyarakat dan lingkungan hidup.
Een lulus
sekolah pendidikan guru dan d3 IKIP Bandung jurusan Bimbingan dan Konseling, 28
tahun lalu. Namun kelumpuhan menghapuskan impiannya. Ia gagal menjadi guru dan
pegawai negeri sipil (PNS). Meski lumpuh dan divonis hidup tidak lama lagi,
jiwa Een tetap menggelora. Sakit bukanlah penghalang, ia tetap mendedikasikan
diri mengajar calon-calon pemimpin bangsa.
Sejarah Olahraga ( History Of Sport )
Sejarah olahraga dapat mengajarkan
kepada kita arti mengenai perubahan masyarakat dan mengenai olahraga
itusendiri.Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia yang
dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannyasendiri, yang sejalan dengan
dilatih demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama
tuanyadengan keberadaan manusia itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara
yang berguna untuk meningkatkankemampuan mereka dalam menaklukkan alam dan
lingkungan. Namun, jika kita melihat jauh ke belakang bukti-bukti yang
makin sedikit kurang mendukung.Isi [tutup] 1. Pra-Sejarah 2. Cina Kuno 3.
Mesir Kuno 4. Yunani Kuno 5. Eropa dan perkembangan global
Prasejarah
Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan
Australia pada lukisan gua (lihat seperti Lascaux) dari jaman prasejarah
yang memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini berasal
dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon.
Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya
menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah. Seni lukis itu sendiri
adalah merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian yang tidak ada
hubungannya dengankemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah bukti
bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga membuktikanaktivitas
non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun sedikit bukti
yang secara langsung mengenaiolahraga dari sumber-sumber ini, cukup beralasan
untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktuitu yang berkenaan
dengan olahraga.Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan
Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar.
Masyarakat Indian Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan dan
olahraga sebelumkedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa
jenis permainan bola, lari, dan aktivitas atletik lainnya.Suku Maya
dan Aztec yang berbudaya memainkan permainan bola dengan serius. Lapangan yang
digunakan dahulumasih digunakan sampai sekarang.Cukup beralasan untuk
menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa
olahraga memilikiakar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.
Cina Kuno
Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang
menunjukkan bahwa orang Cina berhubungan dengan kegiatan yangkita definisikan
sebagai olahraga di awal tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan dari
kegiatan olahraga di Cinasepertinya berhubungan dekat dengan produksi, kerja,
perang, dan hiburan pada waktu itu.Senam sepertinya merupakan olahraga
yang populer di Cina zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlianorang
Cina dalam akrobat yang terkenal secara internasional.Cina memiliki Museum
Beijing yang didedikasikan untuk subjek-subjek tentang olahraga di
Cina dan sejarahnya.(Lihat Olahraga Cina, Museum )
Mesir Kuno
Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang
olahraga diperhatikan perkembangannya dandipertandingkan secara berkala
beberapa ribu tahun yang lampau, termasuk renang dan memancing. Ini
tidaklahmengejutkan mengingat pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang
Mesir. Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat tinggi, dan
gulat. Lagi, keberadaan olahraga yang populer
menunjukkankedekatan dengan kegiatan non-olahraga sehari-hari.
Yunani Kuno
Banyaknya cabang olahraga sudah ada sejak jaman
Kerajaan Yunani Kuno. Gulat, Lari, Tinju, lempar lembing danlempar cakram, dan
balap kereta kuda adalah olahraga yang umum. Ini menunjukkan bahwa
Kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada perkembangan
olahraga mereka.Pertandingan Olimpiade diadakan setiap empat tahun
sekali di Yunani. Pertandingan tidaklah diadakan hanyasebagai even
olahraga saja, tetapi juga sebagai perayaan untuk kemegahan individu, kebudayaan,
dan macam-macam kesenian dan juga tempat untuk menunjukkan inovasi
di bidang arsitektur dan patung. Pada dasarnya, evenini adalah waktu untuk
bersyukur dan menyembah para Dewa-Dewa kepercayaan Yunani. Nama even ini
diambildari Gunung Olympus, tempat suci yang dianggap tempat hidupnya para
dewa. Gencatan senjata dinyatakan selamaPertandingan Olimpiade, seperti aksi
militer dan eksekusi untuk publik ditangguhkan. Ini dilakukan agar
orang-orang dapat merayakan dengan damai dan berkompetisi dalam suasana yang
berbudaya dan saling menghargai.
Eropa dan Perkembangan Global
Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis-
Menyatakan bahwa olahraga beregu adalah penemuan KebudayaanBarat.
Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia.
Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini, berasal dari
Eropa, khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi
di India dan beberapa permainan bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur
dan diadakan secara berkalasejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini.
Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup danmakanan menjadi
aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi dalam
skala yangmeningkat, seperti berburu, memancing, hortikultur. Revolusi
Industri dan Produksi massa menambahkan waktuluang, yang membolehkan
meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga,
dan akses yanglebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan
media massa dan komunikasi global. Profesionalisme menjadiumum, lebih jauh
meningkatkan popularitas olahraga. Ini mungkin kontras dengan ide murni
orang Yunani, dimanakemenangan pada pertandingan dihargai dengan sangat
sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun. (Mungkin tidak hanya mahkota
daun zaitun, beberapa penulis mencatat.)Mungkin karena reaksi dari
keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga yang paling
baik dielaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga
ada penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk
melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, contohnya white
water rafting,canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan,
orienteering.Lihat juga Nasionalisme dan olahraga
Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern
terlahir pada pertengahan abad ke 19 diInggris. Akan tetapi,
F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004sudah
secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari
Tiongkok, kalaitu disebut Cu Ju (baca: Ju Cü). Permainan sepak bola tertua ini,
bisa ditelusuri hingga lebih dari2400 tahun yang lalu pada masa Chun Qiu Zhan
Guo ( Musim semi musim gugur negara-negara berperang) dan telah melewati
silih pergantian dinasti dan dalam jangka waktu lama tidak surut.Yang lebih
penting lagi ialah, orang Tiongkok kuno ternyata sudah sejak dini untuk jenis
olahraga sepak bola ini telah mengukuhkan semangat sportifitas dan standard
etika yang ketat.Cu Ju adalah kegiatan sepak bola terawal yang dicatat dalam
notasi sejarah. Menurut catatanSiasat negara berperang, pada zaman Chun Qiu
(musim semi dan musim gugur, antara tahun 722s/d 481 S.M.) ibu kota dari
negara Qi: Lin Zi, Cu Ju sudah popular. Cu Ju kala itu disebut
pula“?? /Ta Ju, baca: Da cü”. Cu dan Ta, sama-sama berarti menendang, Ju
bermakna : bola. Sesuaikitab Tai Ping Qing Hua, bola pada zaman dinasti
Han “Terbuat dari kulit sebagai bahan luarnyadan membungkus bahan dalamnya
yang berisi rambut”
Liu Xiang dari zaman dinasti Han (tahun 206 S.M
s/d 220 Masehi) mencatat di bukunya: CatatanLain bahwa: “Pemain Cu Ju /
sepak bola, konon diciptakan oleh Huang Di (kaisar Kuning).Disebutkan mulai
zaman Zhan Guo (Negara saling berperang), Ta Ju identik dengan semangattempur
prajurit. Maka dari itu menggembleng laskar, diketahui yang berkemampuan hal
tersebut.Selain suka permainannya juga menyatakan berlatih”. Tai Ping Qing
Hua selain itu jugamencatat: “Ta Ju bermula pada pasca Xuan (kaisar Huang Di).
Permainan dari latihan seni beladiri di dalam markas militer.” Dari situ
bisa diketahui bahwa kegiatan persepak-bolaan di kalazaman Han selain
sejenis olahraga dan hiburan, juga adalah semacam pelatihan fisik dan
mental prajurit dan menyeleksi ketahanan fisik serta pelatihan militer
yang menunjang semangat tempur.Seorang bernama Li You dari dinasti Han pernah
menulis tentang Ju Cheng Ming (Piagam kota bola), telah mencatat
perlengkapan lapangan sepak bola pada masa dinasti Han dan ringkasantentang
kegiatan pertandingan, bahkan menjelaskan tentang persyaratan etika yang harus
dimilikioleh wasit dan pemain. Piagam tersebut merefleksikan bahwa olahraga
sepak bola ala Tiongkok sudah semenjak zaman Han dibuatkan sebuah system
yang cukup lengkap, seperti diungkapkansbb:Di dalam piagam disebutkan Ju (bola)
dan Ju Chang (lapangan bola), diartikan bola danlapangan bola melambangkan
langit dan bumi, Yin dan Yang. Ketentuan pembuatan pintu bola,yakni pada kedua
ujung masing-masing dipasang 6 buah pintu bola berbentuk lobang modelRembulan
yang disebut Ju Shi (ruang bola), dijadikan sebagai target penyerangan,
dalam perlombaan masing-masing pihak ada 12 pemain. Kalimat ”(Jian
Chang Li Ping, Qi Li YouChang)” menjelaskan dalam perlombaan kedua pihak
harus memilih kapten dan wasit.Sedangkan pertandingan memiliki peraturan
tanding yang stabil, ke 2 pihak harusmelaksanakannya sesuai
peraturan.Selanjutnya piagam menjelaskan, pada zaman Han olahraga sepak bola
mensyaratkan wasit dan pemain pertandingan harus memiliki etika bermain.
”(Bu Yi Qin Shu, Bu You A Si)” berarti persyaratan kepada sang
wasit. Wasit pada saat melaksanakan peraturan pertandingan harus adil tidak
memihak, tidak tunduk pada hubungan pribadi, tidak boleh condong kepada salah
satu pihak. ”(Duan Xin Ping Yi, Mo Yuan Qi Fei)”, bermakna
persyaratan terhadap para pemain.Pemain harus berkarakter lurus, tenang
dan sabar, walau kalah bertanding, juga tidak diperkenankan sembarangan
mengomel dan menyalahkan pihak lain. ”(Ju Zheng You Ran,Kuang Hu Zhi Ji)”,
menunjukkan bahwa olahraga sepak bola saja harus memiliki standard etikaseperti
ini, apalagi masalah pemerintahan sudah sepatutnya demikian
Dari Ju Cheng Ming bisa diketahui bahwa pada zaman
Tiongkok kuno 2000 tahun lebih yanglalu, orang-orang sudah jauh hari menegakkan
etika olah raga yang positif, selain menuntutsemangat kompetisi yang adil
sportif bahkan terhadap wasit dan pemain mensyaratkan moralyang ketat dan
standard karakter. Dewasa ini persepakbolaan Tiongkok menghadapi etika
bobrok kecurangan wasit dan main sabun, sehingga tidak bergairah dan lesu
supporter, hal tersebutdiatas semestinya berefek sebagai peringatan dan panutan
yang baik.Zaman dinasti Tang (baca: Dang) adalah perkembangan Cu Ju Tiongkok
yang paling berjaya.Orang zaman Tang melakukan perombakan besar terhadap Ju
(bola), yaitu bola dari berinti padatdirubah berinti kosong, kantongan udara
menggantikan material pengisi, disebut Qi Qiu (baca: JiJiu = bola udara). Bola
yang direvolusi bertambah daya pantulnya, sehingga dalam bidang teknik dan
strategi sepak bola memperoleh lonjakan besar, telah membuat sepak bola semakin bervariatif.
Orang Tang juga mengganti pintu bola dengan Ju Shi ( ruang bola), pada
keduaujung lapangan didirikan tonggak yang dipasangi jala yang membentuk pintu
bola / gawang.
Cu JuTiongkok jugamenyebar keJepangpada saatzaman Tang
tersebut.
Pada zaman dinasti Song ditandai dengan pendirian tim
Cu Ju dari kalangan rakyat,Perkumpulan Qi Yun, Perkumpulan Yuan, dll adalah
Perkumpulan Bola yang tersohor kala itu.Perkumpulan-perkumpulan tersebut
memiliki teknik yang handal dan tendangan beragam, selainitu giat mempromosikan
kegiatan Cu Ju dan pertandingannya. Buku (Hui Chen Hou Lu = >Catatan akhir
tentang Menebar Debu) dari Wang Mingqing mencatat sbb: Ketika itu
seseorang bernama Gao Qiu (baca: Kao Jiu) dari perkumpulan Yuan , karena
memiliki teknik bola super,sampai diangkat menjadi Komandan Depan Istana oleh
sang kaisar, boleh dibilang ia adalah bintang sepak bola pertama di
dunia.Yang patut disebut juga adalah pendiri dinasti Song / Song Tai Zu bernama
Zhao Kuangyin,sangat menggemari “Cu Ju”, konon seni bolanya juga termasuk
hebat. Para pelukis dari dinastiyang berlainan pernah membuat karya
berthema Song Taizu bermain “Cu Ju”. Namun Cu Ju sesampainya
pada dinasti Ming mulai memudar. Pendiri dinasti Ming/ Ming
Taizu pernah memerintahkan pelarangan prajurit bermain Cu Ju, bahkan ada
prajurit karena melanggar larangan tersebut sehingga dipotong kaki
kanannya. Dinasti Qing juga tidak melanjutkankegiatan Cu Ju, yang membuatnya
menuju kepunahan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC PGRI dan DKGI Organisasi
Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC...
-
CARA BERMAIN HADANG (bahasa Aceh : "Tak Tak Galah" ) Oleh : Muharil Hadang(tak tak galah) yang termasuk salah satu perm...
-
Gangguan Fungsional Tangan Lengan Sinistra Akibat Fraktur Supracondylus Lateral Post Immobilisasi BAB I PENDAHULUAN Per...
-
Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Asia (PE) Dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Asia (PE) diartikan sebagai disiplin akademik dan...