Jumat, September 08, 2017

Tips Lulus Tes CPNS Dosen Kemenristekdikti Ta.2017

Berikut tips tips khusus persiapan agar  lulus tes CPNS​ Dosen Ta.2017 yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na'im :

1. Kelengkapan Syarat Administrasi

Banyak pelamar yang kadang menyepelekan tahap seleksi administrasi karena berbagai hal. Di antaranya rentang waktu pendaftaran yang disediakan cukup panjang, sehingga tidak sedikit yang akhirnya menunda-nunda rencana melengkapi berkas administrasi yang dibutuhkan.

Pada penerimaan calon pegawai negeri sipil kali ini panitia seleksi menginginkan lulusan-lulusan terbaik dari PTN maupun perguruan tinggi swasta (PTS) dengan program studi yang terakreditasi minimal B atau sangat baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Jika akreditasi tidak tertulis dalam ijazah, maka pelamar wajib menyertakan surat keterangan dari pejabat yang berwenang pada penyelenggara program studi yang bersangkutan. Sekurang-kurangnya Dekan atau yang sederajat.

Masalahnya, tidak semua perguruan tinggi langsung mencantumkan akreditasi program studi pada sertifikat ijazah. Sehingga, pelamar tentunya harus mengurus surat keterangan penunjuk akreditasi ke pihak berwenang, yang biasanya makan waktu tidak sebentar.

Hal ini juga berlaku bagi sejumlah pelamar yang sebenarnya sudah menyelesaikan studinya, tapi belum menerima sertifikat ijazah asli karena satu dan lain hal. Selama ini panitia seleksi CPNS selalu mengutamakan fotokopi ijazah asli yang sudah dilegalisir ketimbang surat keterangan lulus (SKL).

"Sebab SKL relatif lebih mudah dipalsukan, jadi kami tidak menganjurkan. Buat yang baru lulus tapi belum menerima ijazah, coba minta rektornya untuk mengeluarkan ijazah lebih cepat," ujar Ainun.

2. Pelajari Materi Soal untuk Seleksi Kompetensi Dasar

Setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi, para pelamar pun dapat melenggang ke tahapan berikutnya. Pertama, mereka akan bertemu dengan seleksi kompetensi dasar (SKD). Sejak 2013, tahapan SKD dilakukan dengan computer assisted test (CAT) atau tes berbasis komputer.

"Setelah itu baru masuk ke seleksi kompetensi bidang (SKB). SKB ini dilakukan untuk menguji keahliannya dalam mendidik. Juga pemahaman tentang penelitian, penguasaan pada bidang ilmu. Tahapan ini biasanya kami lakukan bersama dengan perguruan tinggi terkait," jelas Ainun.

Yang selama ini menjadi momok bagi sebagian pelamar adalah pelaksaan SKD kadang sangat melelahkan dan menguras energi. Tes itu meliputi Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensia Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi. Di dalamnya termasuk pemahaman tentang sistem tata negara Indonesia, sejarah perjuangan bangsa, analisa numerik, kesimpulan silogisme, serta tes psikologi untuk meneliti karakter kepribadian para pelamar dari aspek kognitif maupun emos Meski hasil SKD hanya berpengaruh terhadap sedikitnya 40 persen dari total penilaian akhir nanti, namun tahap ini, ujar Ainun, tentunya perlu diperhatikan. Karena dipastikan akan banyak pelamar yang gugur pada tahapan ini.
3. Belajar mengajar





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC PGRI dan DKGI Organisasi

Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC...