Membangun Prestasi Masa depan Sepak Bola Aceh
Oleh :
Muharil.S.P.d
Sepak bola dan prestasi .Banyak yang bertanya tentang prestasi sepak bola Aceh yang minim prestasi. Dikalangan masyarakat Aceh sendiri terdapat isu isu yang selalu dan hangat diperbincangkan yaitu " masa ia tidak bisa mencari 12 orang ataupun satu tim sepak bola yang hebat dari ratusan ribu rakyat Aceh? Kemudian ada lagi isu yang berkembang sistem penjaringan atlit pileh aneuk kumun droe di dunia persepakbolaan Aceh.Sehingga dari masalah di atas masyarakat awam menilai dan menjadikan parameter dalam mengukur rendah nya prestasi sepak bola Aceh.
Dalam rangka membenah masa depan sepak bola Aceh yang berprestasi maka merujuk dari pendapat ahli yaitu :
Menurut Toho Cholik Mutohir (2007: 6), SDI diperlukan sebagai indikator keberhasilan pembinaan olahraga. Selama ini keberhasilan pembinaan olahraga selalu diukur dengan keberhasilan meraih medali.Padahal seharusnya tidak hanya itu. Bersama dengan Ali Maksum, Toho memaparkan bahwa keberhasilan pembangunan olahraga disuatu Negara harus diukur berdasarkan 4 dimensi:
1. Ruang terbuka Ruang terbuka merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik. Keberadaan ruang terbuka olahraga yang mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat dapat mendorong terciptanya suatu masyarakat yang gemar berolahraga atau beraktivitas fisik. Ruang tebuka merujuk pada suatu tempat yang diperuntukkan bagi kegiatan olahraga oleh sejumlah orang (masyarakat) dalam bentuk bangunan dan /atau lahan. Bangunan dan lahan terbuka dapat berupa lapangan olahraga yang standar ataupun tidak, yang tertutup (indoor) maupun terbuka (outdoor), atau berupa lahan yang memang diperuntukkan guna kegiatan berolahraga untuk masyarakat.Sedangkan agarbisa dikatakan sebagai ruang terbuka, olahraga harus memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut; (1) didesain untuk olahraga, (2) digunakan untuk olahraga, (3) bisa diakses oleh masyarakat luas.
2. Sumber Daya Manusia (SDM) Dinamika kegiatan keolahragaan akan sagat ditentukan oleh SDM (Sumber Daya Manusia) yang menggerakkan roda kegiatan. Pengembangan SDM ini sudah mengalami perubahan yang sangat berarti seiring dengan anggapan dasar yang berbeda. Dahulu SDM dianggap sebagai tenaga kerja yang diset untuk efisiensi produksi, sehingga fungsinya sebagai instrumen.Sedangkan saat ini SDM ditempatkan sebagai modal kerja sehingga kemampuan, pengetahuan dan keterlibatannya dalam setiap pengambilan kebijakan lebih meendapat peenekanan. Dengan demikian SDM dalam olahraga yang dimaksudkan mengacu pada ketersediaan pelatih olahraga dan instruktur olahraga tertentu.
3. Pertisipasi Dari perspektif peerorangan dikatakan bahwa, rendahnya tingkat partisipasi berolahraga disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
(1) kegiatan olahraga yang cenderung berorientasi pada peningkatan prestasi,
(2) rendahnya derajat kesehatan atau kebugaran jasmani sehingga secara psikologis merasa tidak mampu,
(3) tingkat ekonomi yang rendah sehingga tidak sangggup memenuhi pengeluaran minimal untuk melibatkan diri dalam kegiatan olahraga,
(4) terkurasnya tenaga dan waktu akibat terlalu sibuk dalam pekerjaan.
4. Kebugaran Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata berdampak pada pola aktivitas masyarakat. Peralatan yang serba otomatis seperti tangga elektronik dan remote control membuat orang relatif tidak melakukan aktivitas fisik. Hal yang sama telah melanda masyarakat yang ada di Indonesia, dimana kemutakhiran teknologi saat ini telah mempengaruhi kondisi kesehatan mayarakat.
Kesimpulan
Dari beberapa ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur tingkat pembangunan olahraga khusus nya sepak bola tidak hanya dilakukan dengan satu indikator, yaitu perolehan medali, tetapi bisa dilakukan dengan mengukur pembangunan olahraga Indonesia melalui SDI (Sport Development Index). Sport Development Index adalah istilah baru dalam olahraga Indonesia yang diklaim sebagai parameter baru untuk mengukur kemajuan pembangunan olahraga yang mencakup empat dimensi dalam lingkup SDI, antara lain: (1) ketersediaan ruang terbuka untuk olahraga, (2) partispasi masyarakat, (3) sumber daya manusia (SDM), dan (4) tingkat kebugaran jasmani masyarakat. Pembangunan olahraga Sepak bola Aceh berprestasi yang berhasil akan mampu mendorong empat dimensi dasar tersebut untuk berkembang dan maju secara bermakna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar