.
Cedera sering dialami oleh seorang atlet, seperti cedera goresan, robek pada ligamen, atau patah tulangatlit olahraga, tidak terkecuali dengan sindrom ini. Sindrom ini bermula dari adanya suatu kekuatan abnormal dalam level yang rendah atau ringan, namun berlangsung secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Jenis cedera ini terkadang memberikan respon yang baik bagi pengobatan sendiri. Tak ada yang menyangkal jika olahraga baik untuk kebugaran tubuh dan melindungi kita dari berbagai penyakit. Namun, berolahraga secara berlebihan dan mengabaikan aturan berolahraga yang benar, malah mendatangkan cedera yang membahayakan dirinya sendiri. Aktivitas yang salah ini karena pemanasan tidak memenuhi syarat, kelelahan berlebihan terutama pada otot, dan salah dalam melakukan gerakan olahraga. Kasus cedera yang paling banyak terjadi, biasanya dilakukan para pemula yang biasanya terlalu berambisi menyelesaikan target latihan atau ingin meningkatkan tahap latihan.
Cara yang lebih efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan memahami beberapa jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita memberikan respon terhadap cedera tersebut. Juga, akan dapat untuk memahami tubuh kita, sehingga dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera, bagaimana mendeteksi suatu cedera agar tidak terjadi parah, bagaimana mengobatinya dan kapan meminta pengobatan secara profesional (memeriksakan diri ke dokter).
Kegiatan olahraga yang sekarang terus dipacu untuk dikembangkan dan ditingkatkan bukan hanya olahraga prestasi atau kompetisi, tetapi olahraga juga untuk kebugaran jasmani secara umum. Kebugaran jasmani tidak hanya punya keuntungan secara pribadi, tetapi juga memberikan keuntungan bagi masyarakat dan negara. Oleh karena itu kegiatan olahraga sekarang ini semakin mendapat perhatian yang luas.
Bersamaan dengan meningkatnya aktivitas keolahragaan tersebut, korban cedera olahraga juga ikut bertambah. Sangat disayangkan jika hanya karena cedera olahraga tersebut para pelaku olahraga sulit meningkatkan atau mempertahankan prestasi.
“Cedera Olahraga” adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh.
Cedera olahraga jika tidak ditangani dengan cepat dan benar dapat mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik, baik dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari maupun melakukan aktivitas olahraga yang bersangkutan. Bahkan bagi atlit cedera ini bisa berarti istirahat yang cukup lama dan mungkin harus meninggalkan sama sekali hobi dan profesinya. Oleh sebab itu dalam penaganan cedera olahraga harus dilakukan secara tim yang multidisipliner.
Cedera olahraga dapat digolongkan 2 kelompok besar :
a. Kelompok kerusakan traumatik (traumatic disruption) seperti : lecet, lepuh, memar, leban otot, luka, “stram” otot, “sprain” sendi, dislokasi sendi, patah tulang, trauma kepala-leher-tulang belakang, trauma tulang pinggul, trauma pada dada, trauma pada perut, cedera anggota gerak atas dan bawah.
b. Kelompok “sindroma penggunaan berlebihan” (over use syndromes), yang lebih spesifik yang berhubungan dengan jenis olahraganya, seperti : tenis elbow, golfer’s elbow swimer’s shoulder, jumper’s knee, stress fracture pada tungkai dan kaki.
Macam Cedera Olahraga
Didalam menangani cedera olahraga (sport injury) agar terjadi pemulihan seorang atlit untuk kembali melaksanakan kegiatan dan kalau perlu ke prestasi puncak sebelum cedera. Kita ketahui penyembuhan penyakit atau cedera memerlukan waktu penyembuhan yang secara alamiah tidak akan sama untuk semua alat (organ) atau sistem jaringan ditubuh, selain itu penyembuhan juga tergantung dari derajat kerusakan yang diderita, cepat lambat serta ketepatan penanggulangan secara dini.
Dengan demikian peran seseorang yang berkecimpung dalam kedokteran olahraga perlu bekal pengetahuan mengenai penyembuhan luka serta cara memberikan terapi agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah, sehingga penyembuhan serta pemulihan fungsi, alat dan sistem anggota yang cedera dapat dicapai dalam waktu singkat untuk mencapai prestasi kembali, maka latihan untuk pemulihan dan peningkatan prestasi sangat diperlukan untuk mempertahankan kondisi jaringan yang cedera agar tidak terjadi penecilan otot (atropi).
Agar selalu tepat dalam menangani kasus cedera maka sangat diperlukan adanya pengetahuan tentang macam-macam cedera.
Klasifikasi Cedera Olahraga
Secara umum cedera olahraga diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Cedera tingkat 1 (cedera ringan)
Pada cedera ini penderita tidak mengalami keluhan yang serius, namun dapat mengganggu penampilan atlit. Misalnya: lecet, memar, sprain yang ringan.
b. Cedera tingkat 2 (cedera sedang)
Pada cedera tingkat kerusakan jaringan lebih nyata berpengaruh pada performance atlit. Keluhan bias berupa nyeri, bengkak, gangguan fungsi (tanda-tanda inplamasi) misalnya: lebar otot, straing otot, tendon-tendon, robeknya ligament (sprain grade II).
c. Cedera tingkat 3 (cedera berat)
Pada cedera tingkat ini atlit perlu penanganan yang intensif, istirahat total dan mungkin perlu tindakan bedah jika terdapat robekan lengkap atau hamper lengkap ligament (sprain grade III) dan IV atau sprain fracture) atau fracture tulang.
d. Strain dan Sprain
Strain dan sprain adalah kondisi yang sering ditemukan pada cedera olahraga.
1. Strain
Straing adalah menyangkut cedera otot atau tendon. Straing dapat dibagi atas 3 tingkat, yaitu :
a) Tingkat 1 (ringan)
Straing tingkat ini tidak ada robekan hanya terdapat kondisi inflamasi ringan, meskipun tidak ada penurunan kekuatan otot, tetapi pada kondisi tertentu cukup mengganggu atlit. Misalnya straing dari otot hamstring (otot paha belakang) akan mempengaruhi atlit pelari jarak pendek (sprinter), atau pada baseball pitcher yang cukup terganggu dengan strain otot-otot lengan atas meskipun hanya ringan, tetapi dapat menurunkan endurance (daya tahannya).
b) Tingkat 2 (sedang)
Strain pada tingkat 2 ini sudah terdapat kerusakan pada otot atau tendon, sehingga dapat mengurangi kekuatan atlit.
c) Tingkat 3 (berat)
Straing pada tingkat 3 ini sudah terjadi rupture yang lebih hebat sampai komplit, pada tingkat 3 diperlukan tindakan bedah (repair) sampai fisioterapi dan rehabilitasi.
2. Sprain
Sprain adalah cedera yang menyangkut cedera ligament. Sprain dapat dibagi 4 tingkat, yaitu :
a) Tingkat 1 (ringan)
Cedera tingkat 1 ini hanya terjadi robekan pada serat ligament yang terdapat hematom kecil di dalam ligamen dan tidak ada gangguan fungsi.
b) Tingkat 2 (sedang)
Cedera sprain tingkat 2 ini terjadi robekan yang lebih luas, tetapi 50% masih baik. Hal ini sudah terjadi gangguan fungsi, tindakan proteksi harus dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kesembuhan. Imobilisasi diperlukan 6-10 minggu untuk benar-benar aman dan mungkin diperlukan waktu 4 bulan. Seringkali terjadi pada atlit memaksakan diri sebelum selesainya waktu pemulihan belum berakhir dan akibatnya akan timbul cedera baru lagi.
c) Tingkat 3 (berat)
Cedera sprain tingkat 3 ini terjadinya robekan total atau lepasnya ligament dari tempat lekatnya dan fungsinya terganggu secara total. Maka sangat penting untuk segera menempatkan kedua ujung robekan secara berdekatan.
d) Tingkat 4 (Sprain fraktur)
Cedera sprain tingkat 4 ini terjadi akibat ligamennya robek dimana tempat lekatnya pada tulang dengan diikuti lepasnya sebagian tulang tersebut.
Penyebab dan Pencegahan pada cedera olahraga
Cedera olahraga perlu diperhatikan terutama bagi para pelatih, guru pendidikan jasmani, maupun pemerhati olahraga khususnya yang mempunyai atlit cedera olahraga. Sekarang hendaknya kita satukan bahasa dahulu bahwa yang paling sental dalam pengelolaan cedera bukanlah tenaga medis tetapi pelatih olahraga, yaitu orang yang paling dekat dengan atlit. Sebaik apapun tim medis disiapkan akan kalah dibandingkan dengan kita menyiapkan para pelatih olahraga yang tahu tentang olahraga.
Pulih tidaknya cedera sebagian besar tergantung tindakan pertama pada saat cedera. Cedera ringan tidak kalah berbahayanya dari cedera berat terhadap masa depan atlit. Dalam rangka persiapan menghadapi suatu event. Mengistirahatkan atlit boleh dikatakan mustahil karena waktu yang tersedia selalu terbatas. Disinilah muncul seni yang tinggi tentang pengelolaan atlit yang cedera.
Pelatih harus menyadari bahwa tiap olahraga mempunyai kecenderungan cedera yang berbeda. Sebagai pelatih, guru pendidikan jasmani haruslah mengetahui cara pencegahan ataupun pertolongan pertama secara benar. Banyak sekali penyebab-penyebab cedera olahraga yang perlu diperhatikan, sehingga para atlit dapat menepis atau menghindari kecenderungan untuk cedera olahraga.
Penyebab Cedera Olahraga
Beberapa faktor penting yang ada perlu diperhatikan sebagai penyebab cedara olahraga.
1. Faktor olahragawan/olahragawati
a. Umur
Faktor umur sangat menentukan karena mempengaruhi kekuatan serta kekenyalan jaringan. Misalnya pada umur 30-40 tahun raluman kekuatan otot akan relative menurun. Elastisitas tendon dan ligament menurun pada usia 30 tahun. Kegiatan-kegiatan fisik mencapai puncaknya pada usia 20-40 tahun.
b. Faktor pribadi
Kematangan (motoritas) seorang olahraga akan lebih mudah dan lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan olahragawan yang sudah berpengalaman.
c. Pengalaman
Bagi atlit yang baru terjun akan lebih mudah terkena cedera dibandingkan dengan olahragawan atau atlit yang sudah berpengalaman.
d. Tingkat latihan
Betapa penting peran latihan yaitu pemberian awal dasar latihan fisik untuk menghindari terjadinya cedera, namun sebaliknya latihan yang terlalu berlebihan bias mengakibatkan cedera karena “over use”.
e. Teknik
Perlu diciptakan teknik yang benar untuk menghindari cedera. Dalam melakukan teknik yang salah maka akan menyebabkan cedera.
f. Kemampuan awal (warming up)
Kecenderungan tinggi apabila tidak dilakukan dengan pemanasan, sehingga terhindar dari cedera yang tidak di inginkan. Misalnya : terjadi sprain, strain ataupun rupture tendon dan lain-lain.
g. Recovery period
Memberi waktu istirahat pada organ-organ tubuh termasuk sistem musculoskeletal setelah dipergunakan untuk bermain perlu untuk recovery (pulih awal) dimana kondisi organ-organ itu menjadi prima lagi, dengan demikaian kemungkinan terjadinya cedera bisa dihindari.
h. Kondisi tubuh yang “fit”
Kondisi yang kurang sehat sebaiknya jangan dipaksakan untuk berolahrag, karena kondisi semua jaringan dipengaruhi sehingga mempercepat atau mempermudah terjadinya cedera.
i. Keseimbangan Nutrisi
Keseimbangan nutrisi baik berupa kalori, cairan, vitamin yang cukup untuk kebutuhan tubuh yang sehat.
j. Hal-hal yang umum
Tidur untuk istirahat yang cukup, hindari minuman beralkohol, rokok dan yang lain.
2. Peralatan dan Fasilitas
Peralatan : bila kurang atau tidak memadai, design yang jelek dan kurang baik akan mudah terjadinya cedera.
Fasilitas : kemungkinan alat-alat proteksi badan, jenis olahraga yang bersifat body contack, serta jenis olahraga yang khusus.
3. Faktor karakter dari pada olahraga tersebut
Masing-masing cabang olahrag mempunyai tujuan tertentu. Missal olahraga yang kompetitif biasanya mengundang cedera olahraga dan sebagainya, ini semua harus diketahui sebelumnya.
Pencegahan Cedera
Mencegah lebih baik daripada mengobati, hal ini tetap merupakan kaidah yang harus dipegang teguh. Banyak cara pencegahan tampaknya biasa-biasa saja, tetapi masing-masing tetaplah memiliki kekhususan yang perlu diperhatikan.
1. Pencegahan lewat keterampilan
Pencegahan lewat keterampilan mempunyai andil yang besar dalam pencegahan cedera itu telah terbukti, karena penyiapan atlit dan resikonya harus dipikirkan lebih awal. Untuk itu para atlit sangat perlu ditumbuhkan kemampuan untuk bersikap wjar atau relaks. Dalam meningkatkan atlit tidak cukup keterampilan tentang kemampuan fisik saja namun termasuk daya pikir, membaca situasi, mengetahui bahaya yang bisa terjadi dan mengurangi resiko. Pelatih juga harus mampu mengenali tanda-tanda kelelahan pada atlitnya, serta harus dapt mengurangi dosis latihan sebelum resiko cedar timbul.
a) Mengurangnya antusiasme atau kurang tanggap
b) Kulit dan otot terasa mengembang
c) Kehilangan selera makan
d) Gangguan tidur, sampai bangun masih terasa lelah
e) Meningkatnya frekuensi jantung saat istirahat
f) Penurunan berat badan
g) Melambatnya pemulihan
h) Cenderung menghindari latihan atau pertandingan
2. Pencegahan lewat Fitness
Fitness secara terus menerus mampu mencegah cedera pada atlit baik cedera otot, sendi dan tendo, serta mampu bertahan untuk pertandingan lebih lama tanpa kelelahan.
a. Strength
Otot lebih kuat jika dilatih, beban waktu latihan yang cukup sesuai nomor yang diinginkan untuk. Untuk latihan sifatnya individual, otot yang dilatih benar-benar tidak mudah cedera.
b. Daya tahan
Daya tahan meliputi endurance otot, paru dan jantung. Daya tahan yang baik berarti tidak cepat lelah, karena kelelahan mengundang cedera.
c. Pencegahan lewat makanan
Nutrisi yang baik akan mempunyai andil mencegah cedera karena memperbaiki proses pemulihan kesegaran diantara latihan-latihan.
Makan harus memenuhi tuntutan gizi yang dibutuhkan atlit sehubungan dengan latihannya.
Atlit harus makan-makanan yang mudah dicerna dan yang berenergi tinggi kira-kira 2,5 jam sebelum latihan atau pertandingan.
Pencegahan lewat Warming up ada 3 alasan kenapa warm up harus dilakukan :
• Untuk melenturkan (stretching) otot, tendon dan ligament utama yang akan dipakai.
• Untuk menaikkan suhu terutama bagian dalam seperti otot dan sendi.
• Untuk menyiapkan atlit secara fisik dan mental menghadapi tugasnya.
d. Pencegahan lewat lingkungan
Banyak terjadi bahwa cedera karena lingkungan. Seorang atlit jatuh karena tersandung sesuatu (tas, peralatan yang tidak ditaruh secara baik) dan cedera. Harusnya memperhatikan peralatan dan barang ditaruh secara benar agar tidak membahayakan.
e. Peralatan
Peralatan yang standar punya peranan penting dalam mencegah cedera. Kerusakan alat sering menjadi penyebab cedera pula, contoh yang sederhana adalah penggunaan pelindung tangan kaki yang tidak layak pakai dalam Taekwondo, berakibat tidak maksimalnya pelindung tersebut dalam meredam impact akibat benturan.
f. Medan
Medan dalam menggunakan latihan atau pertandingan mungkin dari alam, buatan atau sintetik, keduanya menimbulkan masalah. Alam dapat selalu berubah-ubah karena iklim, sedang sintetik yang telah banyak dipakai juga dapat rusak. Yang terpenting atlit mampu menghalau dan mengantisipasi hal-hal penyebab cedera.
g. Pencegahan lewat pakaian
Pakaian sangat tergantung selera tetapi haruslah dipilih dengan benar, seperti kaos, celana, kaos kaki, perlu mendapat perhatian. Misalnya celana jika terlalu ketat dan tidak elastis maka dalam melakukan gerakan juga tidak bebas. Khususnya atletik, sehingga menyebabkan lecet-lecet pada daerah selakangan dan bahkan akan mempengaruhi penampilan atlit.
h. Pencegahan lewat pertolongan
Setiap cedera memberi tiap kemungkinan untuk cedera lagi yang sama atau yang lebih berat lagi. Masalahnya ada kelemahan otot yang berakibat kurang stabil atau kelainan anatomi, ketidakstabilan tersebut penyebab cedera berikutnya. Dengan demikian dalam menangani atau pemberian pertolongan harus kondisi benar dan rehabilitasi yang tepat pula.
i. Implikasi terhadap pelatih
Sikap tanggung jawab dan sportifitas dari pelatih, official, tenaga kesehatan dan atlitnya sendiri secara bersama-sama. Yakinkan bahwa atlitnya memang siap untuk tampil, bila tidak janganlah mencoba-coba untuk ditampilkan dari pada mengundang permasalahan. Sebagai pelatih juga perlu memikirkan masa depan atlit merupakan faktor yang lebih penting.
Perawatan dan Pengobatan cedera olahraga Dalam melakukan perawatan dan pengobatan cedera olahraga terlebih dahulu mengetahui dan apa yang harus dikerjakan. Terdapat pendarahan tidak, fruktur tulang (patah tulang) dan sebagainya, atau mungkin terjadi kerusakan pembuluh darah kecil atau besar (pendarahan dibawah kulit) di daerah itu. Bila ini terjadi akan ada warna ungu, nyeri dan bengkak.
Penanganan pendarahan
Penanganan cedera dinilai lewat tingkatan cedera berdasarkan adanya pendarahan lokal.
1. Akut (0-24 jam)
Terjadi cedera antara saat kejadian sampai proses pendarahan berhenti, biasanya samapai 24 jam. Dalam pertolongan yang benar dapat mempersingkat periode ini.
2. Sub-Akut (24-48 jam)
Pada saat masa akut telah berakhir, pendarahan telah berhenti, tetapi bisa berdarah kembali. Bila pertolongan tidak benar dapat kembali ke tingkat akut dan berdarah kembali.
3. Tingkat lanjut (48 jam sampai lebih)
Pendarahan telah berhenti, dan kecil kemungkinan kembali ke tingkat akut, pada saat ini penyembuhan telah mulai. Dengan pertolongan yang baikmasa ini dapat mempersingkat. Pelatih harus sangat mahir dalam hal ini agar tahu kapan harus meminta pertolongan dokter.
Penanganan pertama
Pulihnya atlit dan mampu aktif kembali sangat tergantung dari keputusan yang dibuat saat terjadi cedera, serta pertolongan yang diberikan. Bila dokter tidak ada, maka terpaksa pelatih harus memutuskan sendiri, keadaan ini paling banyak berlaku.
Pelatih harus mampu memutuskan apakah atlit terus atau berhenti, untuk cedera yang berat keputusannya sangat mudah diambil, tetapi untuk cedera yang ringan keputusannya menjadi sangat sulit. Bila ragu istirahatkan atlit anda, pelatih sebaiknya mampu melakukan pemeriksaan praktis fungsional dilapangan.
Penanganan rehabilitasi medik
Pada terjadinya cedera olahraga upaya rehabilitasi medik yang sering digunakan adalah :
1. Pelayanan spesialistik rehabilitasi medik
2. Pelayanan fisioterapi
3. Pelayanan alat bantu (ortesa)
4. Pelayananpengganti tubuh (protesa)
Penanganan rehabilitasi medik harus sesuai dengan kondisi cedera.
a. Penanganan rehabilitasi medik pada cedera olahraga akut.
Cedera akut ini terjadi dalam waktu 0-24 jam. Yang paling penting adalah penangananya. Pertama adalah evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Bila ada tindakan pertama harus berupa penyelamatan jiwa. Setelah diketahui tidak ada hal yang membahayakan jiwa atau hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan upaya yang terkenal yaitu RICE :
R – Rest : diistirahatkan adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
I – Ice : terapi dingin, gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri.
C – Compression : penekanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut.
E – Elevatin : peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema (pembengkakan) dan rasa nyeri.
b. Penanganan rehabilitasi pada cedera olahraga lanjut
Pada masa ini rehabilitasi tergantung pada problem yang ada antara lain berupa :
• Pemberian modalitas terapi fisik
Terapi dingin :
Cara pemberian terapi dingin sebagai berikut :
1. Kompress dingin
Teknik : potongan es dimasukkan dalam kantong yang tidak tembus air lalu kompreskan pada bagian yang cedera.
Lamanya : 20-30 menit dengan interval kira-kira 10 menit.
2. Masase es
Tekniknya dengan menggosok-gosokkan es yang telah dibungkus dengan lama 5-7 menit, dapat diulang dengan tenggang waktu 10 menit.
3. Pencelupan atau peredaman
Tekniknya yaitu memasukkan tubuh atau bagian tubuh kedalam bak air dingin yang dicampur dengan es. Lamanya 10-20 menit.
4. Semprot dingin
Tekniknya dengan menyemprotkan kloretil atau fluorimethane kebagian tubuh yang cedera.
Terapi panas :
Pada umumnya toleransi yang baik pada terapi panas adalah bila diberikan pada fase sub akut dan kronis dari suatu cedera, tetapi panas juga dapat diberikan pada keadaan akut. Panas yang kita berikan ketubuh akan masuk atau berpenetrasi kedalamnya.
Terapi air (Hydroterapy)
Pada sebagian kasus pemberian terapi air akan banyak menolong. Terapi air dipilih karena adanya efek daya apung dan efek pembersihan. Jenis terapi ini dapat kita berikan dengan memakai bak atau kolam air. Teknik lain terapi air adalah “contrast bath” yaitu dengan menggunakan dua buah bejana. Satu buah diisi air hangat suhu 40,5-43,3 C dan satunya lagi diisi air dingin dengan suhu 10-15 C. anggota gerak yang cedera bergantian masuk ke bejana secara bergantian dengan jarak waktu.
Perangsangan listrik
Perangsangan listrik mempunyai efek pada otot yang normal maupun otot yang denervasi. Efek rangsangan listrik pada otot normal antara lain relaksasi otot spasme, re-edukasi otot, mengurangi spastisitas dan mencegah terjadinya trombloflebitis. Sedang pada otot denervasi efeknya meliputi menunda progrese atropi otot, memperbaiki sirkulasi darah dan nutrisi.
Masase
Dengan menggunakan masase yang lembut dan ringan, kurang lebih satu minggu setelah trauma mungkin akan dapat mengatasi rasa nyeri tersebut. Dengan syarat diberikan dengan betul dan dengan dasar ilmiah akan efektif untuk mengurangi bengkak dan kekakuan otot.
• Pemberian terapi latihan
Waktu untuk memulai terapi latihan tergantung pada macam dan derajat cederanya. Pada cedera otot misalnya terjadi kerusakan atau robekan serabut otot bagian central memerlukan waktu pemulihan 3 kali lebih lama dibandingkan dengan robeknya otot bagian perifer. Sedangkan cedera tulang, persendian (ligament) memerlukan waktu yang lebih lama.
Terapi latihan yang dapat diberikan, berupa :
1. Latihan luas gerak sendi
2. Latihan peregangan
3. Latihan daya tahan
4. Latihan yang spesifik (untuk masing-masing bagian tubuh)
• Pemberian ortesa (alat Bantu tubuh)
Pada terjadinya cedera olahraga yang akut ortesa terutama berfungsi untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan dan melindungi dari cedera ulangan. Pada fase berikutnya ortesa dapat berfungsi lebih banyak, antara lain : ortesa leher, dan support pada anggota gerak bawah. Mencegah terjadinya deformitas dan meningkatkan fungsi anggota gerak yang terganggu.
• Pemberian protesa (pengganti tubuh)
Protesa adalah suatu alat Bantu yang diberikan pada atlit yang mengalami cedera dan mengalami kehilangan sebagian anggota geraknya. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggantikan bagian tubuh yang hilang akibat dari cedera tersebut.
Dikutip dari:
Paul M. Taylor, dkk. (2002). Mencegah dan Mengatasi Cedera Olahraga. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.
Andun Sujidandoko. (2000). Perawatan dan Pencegahan Cedera. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional .
http://surya.co.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=14557
Bookmark and Share
di Sabtu, Februari 27, 2010
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
3 komentar:
msafru
Rabu, Maret 03, 2010
Thank's infonya sob, jadi tahu banyak tentang cedera dan cara penanganannya
Shin-kun
Rabu, Maret 03, 2010
Hehehe, tips yang sangat berguna buat olahragawan. Shin-kun hobi futsal sama ikut aikido, sepertinya tips2 ini harus diamalkan. Makasih Sobat :)
suci
Kamis, Maret 11, 2010
wah sepertinya hanny atlet ya? hehe
lam kenal yaaa
ditunggu followback n tuker banner or link yuk
Poskan Komentar
(0274)7847822
Anda Tinggal di Yogyakarta, Magelang, Purwokerto, Cilacap, dan Banjarnegara?
Hubungi : (0274) 7847822 untuk info test drive, pembiayaan, atau tukar tambah
Sudah Baca Artikel Ini ???
CUkup Dengan 1 langkah hasil jutaan Rupiah
Bisnis investasi Terpecara dan hasilkan milyaran r
SAYA MENGHASILKAN UANG Rp.5.115.206 DALAM 1 HARI
CUMA ISI REKENING BANK, UANG LANGSUNG MENGALIR KE
BISNIS COCOK UNTUK PEMULA Mudah dijalankan
bisnis internet dengan hasil besar dan mudah dijal
HANYA 50 Rb SISTEM PENGHASIL UANG OTOMATIS-NEW!
Solusi Mudah Hasilkan Uang Otomatis Lewat Internet
TERBUKTI MEMBAYAR ANDA
BISNIS INVESTASi dapat dipercaya dan tidak ada un
MUDAH DIKERJAKAN UNTUK PEMULA DI INTERNET
Tanpa membuat web dan tanpa beli domain hosting, c
KUNJUNGI ANINDONET.com
Anda Mau KAYA dari internet , Untuk pemula ,garans
HEBAT!! Dari Handphone BISA MENGHASILKAN JUTAAN RU
Gratis Tarik Uang DI ATM /BRI/BCA/MANDIRI/BNI/BII/
DapatKAN JUTAAN RUPiah Setiap BUlan Dan 1 Miliar
BiSNIS INVESTASI tanpa promosi dan mudah diikuti d
kursus KILAT Bhs Inggris WWW.TEGUHHANDOKO.COM
REKOMENDASI hslkan UANG tanpa BATAS
Rahasia GRATIS,Dibimbing,PASTI beda dengan yang la
investasi usaha
Program Bisnis Rumahan Melalui Investasi Cerdas, B
Investasi Sekali Seumur hidup, uang berlimpah ke r
tunggu apa lagi ?, bisnis online yang legal dan te
KumpulBlogger.com
KONI DIY Akan Somasi Atlet Yang Keluar Daerah
Tips Menambah Tinggi Badan
Tips Saat Overweight atau Underweight
Sindrom Ketika Sabuk Mulai Berwarna
Mennegpora Imbau BUMN Dukung Olahraga
Kumpulan Video Demontrasi Pecah Papan Taekwondo (Kyukpa Hosinsul)
Dwi Hurigi Tercantik...
Menjadi Atlet Poomsae Itu Mudah?
Nonton Pertandingan ITF yuk...(Best Knockout)
Belajar Rope Skipping Yuk...
Menangkis Tendangan dengan Tangan = Fatal
Melatih Power Pukulan dengan Push Up
Bagaimana Cara Mengikat Sabuk Yang Benar?
Sekilas Tentang Doping (3)
Sekilas Tentang Doping (2)
Sekilas Tentang Doping (1)
Mengenal Cedera dan Cara Mengatasinya
Tips Menjadi Atlet Profesional
Tips Menghadapi Kegagalan untuk Atlet Taekwondoin
Apa yang Terjadi Saat Kita di Matras?
Prosedur Pertandingan Poomsae
Hasil Uji Tanding Lawan Taekwondoin Korsel
Kriteria Penilaian Kejuaraan Poomsae
Download Gratis Video Hansu Taekwondo
Download Gratis Video Pyong Won Taekwondo
Overtraining dalam Olahraga Taekwondo
Atlet Berprestasi yang Akhirnya Jadi Pegawai Negeri
Kejuaraan UKDW Open Taekwondo 2010
Pentingnya Mengatur Jarak Tembak Tendangan
Download Gratis Video Taegeuk 8 Pal Jang Taekwondo
“Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman”.
Download Gratis Video Taebek Taekwondo
Download Gratis Video Koryo Poomsae Taekwondo
Lima Taekwondoin Solo Berangkat ke Mexico
Belajar Mat Badat Dollyochagi (roundhouse kick)
Download Video Taekwondo Ji Tae Gratis
Download Video Taekwondo Keum Gang Gratis
Top Download Gratis Taekwondo Video, Tips dan Trik, dll
Beladiri Apa yang Terbaik?
Adaptasi Dengan Pelindung Kemaluan (Groin Guard)
Mempopulerkan Kejuaraan Taekwondo
Mouthguard Penting???
Wasit Juga Manusia
Persyaratan Teknis Kejuaraan Taekwondo Terbaru 2009
Apa itu Kukkiwon?
Memelihara Kondisi Fisik Saat Liburan
Award Akhir Tahun 2009 (7)
Melatih Power Tendangan Dengan Sansak
Melatih Akurasi Tendangan Dengan Target
Hindari Minuman Berenergi Saat Latihan
Mental Atlet Tertekan, Gagal di SEA Games Laos 2009
Hasil Klasemen Akhir Perolehan Medali Sea Games XXV Laos 2009
Program Latihan Mental untuk Atlet Taekwondoin
Program Latihan Teknik untuk Atlet Taekwondoin
“Astaga.com lifestyle on the net” Lahir Kembali !!!
Astaga!com Gelar Kontes SEO Berhadiah Rp 30 Juta Lebih
Usai Operasi Usus Buntu, Sabet Medali Perak SEA Games Laos 2009
Award ke 6 "Sharing yuk Award"
Tips Mengatasi Kejenuhan Dalam Berlatih
Hasil Lengkap Cabor Taekwondo di Sea Games Laos 2009
Laporan dari Laos Mery Sabet Emas Taekwondo Sea Games Laos 2009
Hwoarang (Tekken Game) berbasic ITF Taekwondo
Cegah KDRT, Puri 'Mahadewi' Latihan Taekwondo
7 Cara Mengatasi Kemarahan
Download Video Taekwondo Gratis
Hasil Lengkap The 1st Atmajaya Open International Friendship Taekwondo Tournament 2009
Fight Tanpa Harus Membenci
Bangga Indonesia
Empat Taekwondoin Tampil di Nomor Pomsae SEA Games Laos 2009
Pengprov DIY Adakan Diklat Pelatih Tingkat Daerah dan Wasit Poomsae Daerah
"The 1st Atma Jaya Yogyakarta Open International Friendship Taekwondo Tournament 2009"
Kota Yogyakarta Juara Porprop X 2009
Sabuk "Master" Taekwondo untuk Obama
Pentingnya Pemanasan & Pendinginan dalam Latihan
Award Perayaan 100 Postingan Blogku...
Skripsi Ekonomi Manajemen Pemasaran Gratis Total
Award dari Sahabat (4)
Award in the Blue Nowhere
Melatih Otot Perut Yuk…(hugo practice)
Bagi-bagi Award
Cara Merawat Hugo (body protector)
Selalu Gunakan Produk Dalam Negeri
Kenapa Harus Takut?
Nikmatnya Ikut Taekwondo Saat Ini…
Ayo Latihan Split…
Kerja Keras Adalah Energi Kita
Tips Menghilangkan Grogi Saat Bertanding
Award Dari Sobat...^_^
Hormati Pelatihmu…
Latih Kaki Kirimu….
Kita Butuh Terobosan Baru…
Bagaimana Kalau Tuhan Punya "Answering Machine"?
Kelemahan atau Kelebihan Kekuatan Atau Kelemahan
Belajar dari Chris Jon si Fenomenal
Download Gratis Skripsi Ekonomi Manajemen Pemasaran Tanpa Syarat Apapun
Leadership (Kepemimpinan)
Kunci Skill Pemula Meningkat
Semakin Berisi Semakin Merunduk
Koleksi Tendangan Taekwondo yang Paling Diminati
Program Latihan Fisik Untuk Atlet Taekwondo in
Tips Bertanding Taekwondo IV : Belajar dari Jorge Lorenzo
Penerapan Aturan Baru di Kejurnas Taekwondo Magelang 2009
Facebook dilarang?? Haramkah??
Taekwondo Tanpa Latihan = Nol Besar
Membina Mental Bertanding
Ukur kecepatan loading websitemu di sini....
Mbah Surip vs Michael Jackson
Pentingnya Regenerasi Atlet Daerah
Hasil Mudawijaya Championship 1-2 Agustus 2009
Taekwondo Hotaru Yogyakarta Membuka Pendaftaran Baru
Taekwondo Warning…
Taekwondo SMA Bopkri 1 Yogyakarta Buka Pendaftaran Baru
Strategi Bertanding Taekwondo III
Filosofi Taekwondo untuk Pemula
Strategi Bertanding Taekwondo II
Cara Basmi Virus Cry
Berlatih Menjadi Seorang Wirausaha
Teror Bom Ritz Carltton dan Marriott Awal Kehancuran Pariwisata Indonesia
Teroris di Indonesia
Aku dan Road Race
Pencegahan Dampak Buruk Narkoba pada Anak Sekolah
5 Tips Menghadapi Godaan
ADA BAPA YANG MENGEMUDI
Dengarkan Hati Nurani
Jangan mudah menyerah
TIPS PRESENTASI MENARIK
RAHMAT TUHAN
RELAX AND PRAY
RUANGAN
PLAGIARISME
Tuhan Gembalaku
Wanita Ciptaan Tuhan
Sejarah Singkat Taekwondo Indonesia
Arti Lambang TaeKwonDO Indonesia
SBY-Boediono Harapan Rakyat Untukmu
Kritik Pengguna Sepeda Motor di Lajur Kiri di Yogyakarta
Fanatisme Agama di Indonesia
Taekwondo Beladiri untuk Semua….
Perhatian Pemerintah Terhadap Atlet
Aku bertanya
HARGA MUJIZAT
Online Chatting with the Almighty
KIAT BEDA UNTUK MENANG
KUNCI PERTAMA BERKAT
MEMBERSIHKAN RUMAH
MUJIZAT NYANYIAN SEORANG KAKAK
Sebuah Surat dari BAPA
HOBI YANG MENGHASILKAN UANG Oleh: Mike Rini Dikutip dari Danareksa.com
MEMBIASAKAN DIRI MENABUNG Oleh: Safir Senduk Dikutip dari detikcom
AGAR MIMPI BISA TERBELI Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 843/XVI
The love of a Father
Pentingnya Waktu
Di balik lagu "sentuh hatiku"
Langkah Praktis Membeli Rumah Oleh: Mike Rini
Tujuan utama berlatih Taekwondo
Strategi Bertanding Taekwondo
Suka duka menjadi instruktur Taekwondo………
Capres Cawapres 2009
Piano
CURRICULUM VITAE YESUS KRISTUS
7 Keunggulan Masyarakat Indonesia :
HAL KECIL YG MENJENGKELKAN
KEMATIAN PENJELASAN YANG MENYENANGKAN!!!
BIAYA PERNIKAHAN
John Titor Penjelajah Waktu
MENETAPKAN STRATEGI DASAR PROMOSI
Taekwondo memiliki unsur roh kekerasan?
Pemimpin seperti apa sih yang dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia?
NATO di politik Indonesia
20 Berkat
BEBAN BERAT
KATAK DALAM TEMPURUNG
3 Hal Dalam Menjalankan Usaha
Apa sih arti mencintai seseorang?
Mengapa?
Love you mom
Hanny Suliantoro
Hanny Suliantoro
Mau baca artikel lomba UII saya?klik disini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC PGRI dan DKGI Organisasi
Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC...
-
CARA BERMAIN HADANG (bahasa Aceh : "Tak Tak Galah" ) Oleh : Muharil Hadang(tak tak galah) yang termasuk salah satu perm...
-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERMAIN HADANG (RPP) Oleh MUHARIL.S.Pd Sekolah : SD 1 Ba...
-
Gangguan Fungsional Tangan Lengan Sinistra Akibat Fraktur Supracondylus Lateral Post Immobilisasi BAB I PENDAHULUAN Per...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar