Jumat, April 30, 2010

Syair Tari Saman

Tidak banyak saya jumpai teks yang memuat syair tari saman. Itu dikarenakan lagu-lagu yang dipakai pada tari saman tidak bersifat tetap (kecuali rengum). Dimana syair maupun iramanya berubah-ubah menurut tempat, waktu dan situasi pertunjukan. Sehingga tidak ada syair yang baku untuk tari saman.

Samanpun terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tempat asalnya :

Saman Gayo di Aceh Tenggara dan Tengah
Saman Lokop di Aceh Timur
Saman Aceh Barat di Aceh Barat

Tema Syair pada tarian saman pada mula pertamanya adalah tentang dakwah atau ajaran agama. Pada perkembangan selanjutnya tema tersebut bertambah dengan tema-tema lainnya seperti tentang pertanian, pembangunan, adat istiadat, muda-mudi dan lain-lain.

Berikut adalah contoh syair-syair lagu pengiring tari Saman yang tema utamanya adalah tentang muda-mudi untuk masa pertunjukan selama kurang lebih 10 menit. Yang di susun berdasarkan urutan penyajian tari saman dan telah di terjemahkan kedalam bahasa indonesia.

Persalaman

1.
Rengum/ Dering

Hmm laila la aho
Hmm laila la aho
Hoya-hoya, sarre e hala lem hahalla
Lahoya hele lem hehelle le enyan-enyan
Ho lam an laho

Aum/ Koor Aum
Hmm tiada Tuhan selain Allah
Hmm tiada Tuhan selain Allah
Begitulah-begitulah semua kaum Bapak begitu pula kaum ibu
Nah itulah-itulah
Tiada Tuhan selain Allah

1. Salam Kupenonton

Salamualikum kupara penonton
Laila la aho
Simale munengon kami berseni
Lahoya, sarre e hala lem hahalla
Lahoya hele lem hehelle
Le enyan-enyan
Ho lam an laho
Salamni kami kadang gih meh kona
Laila la aho
Salam merdeka ibuh kin tutupe
Hiye sigenyan enyan e alah
Nyan e hailallah
Laila la aho, ala aho

Salam Kepada Penonton

Assalamualaikum ya para penonton
Tiada Tuhan selain Allah
Yang hendak melihat kami berseni
Begitu pula semua kaum bapak
Begitu pula kaum ibu
Nah itulah-itulah
Tiada Tuhan selain Allah
Salam kami mungkin tidak semua kena
Tiada tuhan selain allah
Salam merdeka dijadikan penutupnya
Ya itulah, itulah, aduh
Itulah, kecuali Allah
Tiada tuhan selain Allah, selain allah

Uluni Lagu/ Kepala lagu

1. Asalni Kededes

Asalni kededes kedie
Asalni kededes ari ulung kele keramil
Sentan ire rempil kedie
Sentan irerempil he kemenjadi jadi bola
Asalni kededes kedie
Asalni kededes ari ulung kele keramil
Sentan irerempil kedie
Sentan irerempil he kemenjadi jadi bola
Asalni kededes kedie
Asalani kededes ari ulung ke le keramil
Sentan irerempil kedie
Santan irerempil he menjadi jadi bola
Inget-inget bes yoh ku ine e

Asal Bola Daun Kelapa
Asal bola daun kelapa kiranya
Asal bola daun kelapa dari daun kelapa
Begitu dijalin-jalin kiranya
Begitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bola
Asal bola daun kelapa kiranya
Asal bola daun kelapa dari daun kelapa
Begitu dijalin-jalin kiranya
Begitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bola
Asal bola daun kelapa kiranya
Asal bola daun kelapa dari daun kelapa
Begitu dijalin-jalin kiranya
Begitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bola
Ingat-ingat awas sayangku aduh ibu

1. Salam Ni Rempelis Mude

Oreno nge tewah ari beras beras padi
Ya hoya, oi manuk kedidi
He menjadi rem rempelis mude
Ne inget bes inget bes
Oi kiri sikuen kiri
Ara salamualaikum, rata bewene
Ara kesawah jamuni kami
Ne inget-inget bes yohku
Kuguncang male kuguncang
Salamualaikum rata bewene
Ne inget bes mien yohku
Ingatin bang tudung
Oi mude kin ulung mude
Ipantasan mulo

Salam dari Rampelis Mude (Rampelis Mude nama sanggar)
O runduk sudah rebah dari beras beras padi
Ya, begitulah oi burung kedidi
Hai menjadi Rempelis Muda
Oh ibu, ingat awas, awas
Oi yang dikiri dikanan-kiri
Assalamualaikum, rata semuanya
Adakah tiba tamu kami
Oh ibu, inga-ingat, awas sayangku
Ku guncang akan ku guncang
Assalamualaikum rata semuanya
Oh, ibu ungat awas lagi sayangku
Digantilah tudung
Oi muda untuk daun uda
Dipercepat dulu.

Lagu-lagu

1. Le Alah Payahe

He le ala payahe kejang
E kejang mufaedah payah musemperne
Enge ke engon ko kuseni ruesku
Senangke atemu kami lagu nini
Ine inget-inget bes mien yoh ku ine
Oho ingatin bang tudung uren
Awin gere kedie muselpak
Jangko gere kedie muleno
Beluh gere kedie berulak
Jarak gere kedie mudemu
Ine ilingang lingeken mulo
Yoh kukiri sikuen kiri
Tatangan katasan
Enti lale cube die ine
Awin gere kedie muselpak
Jangko gere kedie muleno
Beluh gere kedie berulak
Jarak gere kedie mudemu
Jadi bang mulongingku ine
O kejang teduhmi ningkah
Ike payah teduhmi kite
Ike gaduh tuker mulo

Aduh Payahnya
Hai, aduh payahnya, payah lelah
E, lelah berfaedah, payah memuaskan
Sudahlah kau lihat sendi ruasku
Senangkah kamu kami seperti ini
Oh ibu, ingat-ingat lagi sayangku, oh ibu
Oho, diganti dulu payung hujan
Di tarik, tidaklah nanti patah
Dijangko tidaklah nanti rebah
Pergi tidaklah nanti kembali
Jauh tidaklah lagi bertemu
Oh ibu, di goyang, di geleng dulu
Hai ke kiri, ke kanan-kiri
Angkatlah lebih tinggi
Jangan lalai cobalah dulu, oh ibu
Di tarik, tidaklah nanti patah
Dijangko tidaklah nanti rebah
Pergi tidaklah nanti kembali
Jauh tidaklah lagi bertemu
Cukuplah dulu adikku, oh ibu
Oh, capek berhenti dulu meningkah
Jika payah berhenti dulu kita
Jika letih tukar dulu

1. Balik Berbalik

Iye balik berbalik
Gelap uram terang uren urum sidang
Simunamat punce wae ala aho
He nyan e hae ala aho
Aho – aho – aho
Iye balik berbalik
Gelap uram terang uren urum sidang
Simunamat punce wae ala aho
He nyan e hae ala aho
Aho – aho – aho

Balik Berbalik
Iya ku balik berbalik
Gelap dengan terang, hujan dengan teduh
Yang nmemegang punca Dialah, Ya Tuhan
Itulah dia, ya Tuhan
Ya Allah – Ya Allah – Ya Allah
Iya ku balik berbalik
Gelap dengan terang, hujan dengan teduh
Yang nmemegang punca Dialah, Ya Tuhan
Itulah dia, ya Tuhan
Ya Allah – Ya Allah – Ya Allah

Penutup

1. Gere Kusangka

Gere kusangka, aha kenasibku bese
Berumah rerampe ehe itepini paya
Berumah rerampe ehe itepini paya
Suyeni uluh, nge turuh supue sange
Mago-mago bese aku putetangak mata
Mago-mago bese aku putetangak mata
Tetea tetar ahar reringe petepas
Gere kidie melas dengan naik iruangku
Gere kidie melas dengan naik iruangku

Tidak Kusangka
Tidak kusangka, aha kalau nasibku begini
Berumah rerumputan ditepinya rawa
Berumah rerumputan ditepinya rawa
Tiangnya bambu, sudah bocor atap dari pimping
Sulit-sulit begitu aku berputih mata
Sulit-sulit begitu aku berputih mata
Lantainya belahan bambu, dindingnya pun tepas
Tidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahku
Tidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahku

1. Kemutauh Uren

Kemutauh uren ari langit
Munerime kedie bumi
Kemutauh uren ari langit
Munerime kedie bumi
I nampaan ara baro renah
Cabang tewah ku lawe due
Ari abang gih mungkin berubah
Bier lopah itumpun kudede
Kemutauh uren ari langit
Munerime kedie bumi
Kemutauh uren ari langit
Munerime kedie bumi
I nampaan ara baro renah
Cabang tewah ku lawe due
Ari abang gih mungkin berubah
Bier lopah itumpun kudede
Kerna langkah ni kami serapah
Berizin mi biak sudere
Kesediken cerak kami salah
Niro maaf kuama ine

Jika Turun Hujan
Jika turun hujan dari langit
Menerimakah kiranya bumi
Jika turun hujan dari langit
Menerimakah kiranya bumi
Di nampaan ada waru rendah
Cabang rebah ke lawe due
Dari abang tidak mungkin berubah
Biar pisau tancapkan ke dada
Jika turun hujan dari langit
Menerimakah kiranya bumi
Jika turun hujan dari langit
Menerimakah kiranya bumi
Di nampaan ada waru rendah
Cabang rebah ke Lawe Due
Dari abang tidak mungkin berubah
Biar pisau tancapkan ke dada
Karena langkah kami segera bergegas
Mohon izin kepada sanak saudara
Sekiranya ucapan kami salah
Mohon maaf kepada ibu-bapak

Baca Juga :
Kekuatan Magis dalam Gerak Tarian Aceh; Saman
Seluk Beluk Tari Saman

Masukan ini dipos pada Januari 30, 2008 6:32 pm dan disimpan pada Aceh, Saman, Syair . Anda dapat mengikuti semua aliran respons RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan, atau trackback dari situs anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC PGRI dan DKGI Organisasi

Penguatan Program Mandatori optimalisasi Tugas Dan Fungsi APKS PGRI, LKBH PGRI serta pengelolaan Keanggotaan dan Keuangan melalui PGRI, SLCC...